Hidup Di Simpulan Zaman: Penuh Tipuan Iblis (1)
Disadur dari , edisi 1 Maret 2017
Baca: 2 Petrus 3:10-16
"Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kau harus berusaha, supaya kau kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia." 2 Petrus 3:14
Menjadi mempelai Kristus yang tak bercacat dan tak bernoda ialah tujuan hidup orang percaya. Mengapa kita harus dalam keadaan tak bercacat dan tak bernoda? Karena Tuhan Yesus telah mencurahkan darah-Nya untuk menyucikan dan menyempurnakan mempelai-Nya, sehingga bila kita tetap dalam keadaan cacat dan bercela ketika Tuhan menjemput kita, berarti kita telah menyia-nyiakan pengorbanan Kristus di kayu salib. Hari-hari yang sedang kita hadapi ini ialah hari-hari selesai menjelang kedatangan Kristus. Kaprikornus bukan waktunya kita main-main dalam menjalani hidup. "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah beliau terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah beliau terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah beliau terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah beliau terus menguduskan dirinya!" (Wahyu 22:11).
Injil menyatakan bahwa di kiamat yang jahat akan semakin jahat dan yang suci akan semakin suci. Karena itu kita harus semakin terpacu untuk hidup benar dan tidak lagi berkompromi dengan dosa. Waspadalah dan berjaga-jagalah, alasannya ialah Iblis selalu mencari celah sekecil apa pun untuk menipu semua orang. Salah satu tipuan Iblis ialah berkenaan dengan 'waktu'. Iblis berusaha mengalihkan fokus hidup semua orang semoga menyibukkan diri untuk hal-hal duniawi. Waktu mereka tersita oleh banyak sekali kegiatan sampai-sampai mereka tidak lagi punya waktu untuk memikirkan perkara-perkara rohani (bersaat teduh atau melayani Tuhan). Mereka berkata "Waktu kok terasa begitu cepat... pekerjaan ini dan itu belum selesai." Sungguh, waktu akan berlalu begitu cepatnya ibarat sekam yang ditiup oleh angin (baca Zafanya 2:2).
Bila kita tidak sanggup memakai waktu dengan bijaksana, waktu itu akan habis untuk masalah yang sia-sia. Itulah yang menjadi tujuan Iblis! Bukan berarti kita dihentikan melaksanakan pekerjaan atau kegiatan apa pun, namun hendaknya jangan semua masalah yang ada di dunia ini semakin menjauhkan kita dari Tuhan. Hendaklah segala sesuatu yang kita kerjakan berorientasi kepada perkara-perkara yang menuju kepada kekekalan!
Evaluasilah waktu-waktu yang Saudara pakai dan prioritaskan Tuhan.
Baca: 2 Petrus 3:10-16
"Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kau harus berusaha, supaya kau kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia." 2 Petrus 3:14
Menjadi mempelai Kristus yang tak bercacat dan tak bernoda ialah tujuan hidup orang percaya. Mengapa kita harus dalam keadaan tak bercacat dan tak bernoda? Karena Tuhan Yesus telah mencurahkan darah-Nya untuk menyucikan dan menyempurnakan mempelai-Nya, sehingga bila kita tetap dalam keadaan cacat dan bercela ketika Tuhan menjemput kita, berarti kita telah menyia-nyiakan pengorbanan Kristus di kayu salib. Hari-hari yang sedang kita hadapi ini ialah hari-hari selesai menjelang kedatangan Kristus. Kaprikornus bukan waktunya kita main-main dalam menjalani hidup. "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah beliau terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah beliau terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah beliau terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah beliau terus menguduskan dirinya!" (Wahyu 22:11).
Injil menyatakan bahwa di kiamat yang jahat akan semakin jahat dan yang suci akan semakin suci. Karena itu kita harus semakin terpacu untuk hidup benar dan tidak lagi berkompromi dengan dosa. Waspadalah dan berjaga-jagalah, alasannya ialah Iblis selalu mencari celah sekecil apa pun untuk menipu semua orang. Salah satu tipuan Iblis ialah berkenaan dengan 'waktu'. Iblis berusaha mengalihkan fokus hidup semua orang semoga menyibukkan diri untuk hal-hal duniawi. Waktu mereka tersita oleh banyak sekali kegiatan sampai-sampai mereka tidak lagi punya waktu untuk memikirkan perkara-perkara rohani (bersaat teduh atau melayani Tuhan). Mereka berkata "Waktu kok terasa begitu cepat... pekerjaan ini dan itu belum selesai." Sungguh, waktu akan berlalu begitu cepatnya ibarat sekam yang ditiup oleh angin (baca Zafanya 2:2).
Bila kita tidak sanggup memakai waktu dengan bijaksana, waktu itu akan habis untuk masalah yang sia-sia. Itulah yang menjadi tujuan Iblis! Bukan berarti kita dihentikan melaksanakan pekerjaan atau kegiatan apa pun, namun hendaknya jangan semua masalah yang ada di dunia ini semakin menjauhkan kita dari Tuhan. Hendaklah segala sesuatu yang kita kerjakan berorientasi kepada perkara-perkara yang menuju kepada kekekalan!
Evaluasilah waktu-waktu yang Saudara pakai dan prioritaskan Tuhan.