Sanjungan Yang Melenakan

Disadur dari , edisi 28 Februari 2017

BacaKisah Para Rasul 14:8-20

"Maka datanglah imam tuhan Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bahu-membahu dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu."  Kisah 14:13

Mengerjakan Amanat Agung Tuhan Yesus ialah tanggung jawab semua orang percaya, alasannya ialah itulah  "Merekapun pergilah memberitakan Alkitab ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan gejala yang menyertainya."  (Markus 16:20).  Ke mana pun hamba-hamba Tuhan pergi memberitakan Alkitab Roh Kudus menyertai dan turut bekerja.  Di mana ada Roh Kudus sesuatu yang dahsyat niscaya terjadi, perkara-perkara adikodrati dinyatakan:  yang sakit disembuhkan, yang terbelenggu dibebaskan, yang buta pun dicelikkan, yang lumpuh berjalanlah!

     Di Listra ada orang yang lumpuh kakinya semenjak lahir.  "Ia duduk mendengarkan, saat Paulus berbicara. Dan Paulus menatap beliau dan melihat, bahwa ia beriman dan sanggup disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan bunyi nyaring: 'Berdirilah tegak di atas kakimu!' Dan orang itu melonjak berdiri, kemudian berjalan kian ke mari."  (Kisah 14:9-10).  Orang-orang pun kagum dan mengelu-elukan Paulus dan Barnabas, bahkan mereka menganggap keduanya tuhan yang turun dari langit.  Paulus disebutnya Hermes, dan Barnabas disebut Zeus!  Mereka menerka bahwa yang melaksanakan mujizat ialah hamba Tuhan tersebut, tak mengerti bahwa yang mengerjakan semua mujizat itu sebenarnya ialah Tuhan sendiri melalui kuasa Roh-Nya, sedangkan hamba Tuhan ialah alat-Nya.

     Sanjungan insan acapkali melenakan dan menciptakan orang lupa daratan.  Ini berbahaya!  Ada banyak pelayan Tuhan jatuh saat mereka sedang  'di atas'  alasannya ialah tidak tahan dengan pujian, hormat dan sanjungan manusia.  Memang sulit untuk tetap rendah hati dalam situasi ibarat itu.  Ketika dielu-elukan segeralah Paulus dan Barnabas lari ke tengah-tengah mereka dan berkata,  "Hai kau sekalian, mengapa kau berbuat demikian? Kami ini ialah insan biasa sama ibarat kamu."  (Kisah 14:15a).  Di zaman kini tidak sedikit pelayan Tuhan yang justru membusungkan dada saat namanya semakin dikenal oleh khalayak ramai.

Sanjungan ialah untuk Tuhan, jangan sekali-kali kita mencuri kemuliaan-Nya!