Memperbaharui Komitmen
Disadur dari , edisi 31 Desember 2015
Baca: Yosua 24:14-28
"Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan." Yosua 24:24
Hari ini kita berada di penghujung tahun 2015, di ambang tahun yang baru. Sudah menjadi tradisi menjelang pergantian tahun orang-orang tampak hiruk-pikuk menyambut momen ini. Mereka berkumpul menjelang tengah malam pergantian tahun dengan menggelar pesta, konser musik, pawai keliling kota dengan terompet dan juga kembang api. Tak ketinggalan pusat-pusat perbelanjaan juga turut memeriahkan program tutup tahun dengan mengatakan discount besar-besaran; hotel-hotel berbintang pun memakai kesempatan emas ini dengan menunjukkan paket promo bagi keluarga yang merayakan tahun gres dengan menginap di hotel tersebut.
Bagi orang percaya momen pergantian tahun ini seharusnya menjadi kesempatan instropeksi diri, bukan pesta pora atau berhura-hura. Banyak perkara sudah terlewati sepanjang tahun 2015 ini, dan bila kita bisa menjalaninya serta bisa tegak bangun hingga detik ini jangan pernah berkata bahwa semua itu lantaran kebetulan atau lantaran besar lengan berkuasa dan gagah kita, melainkan lantaran Tuhan yang ada di samping kita: menuntun, menyertai, menopang dan bahkan menggendong kita. Karena itu tidak ada kata lain selain mengucap syukur kepada Tuhan! Kegagalan, keterpurukan, doa-doa yang tidak terjawab sepanjang tahun ini seringkali merupakan tanggapan dari keputusan-keputusan salah yang telah kita ambil atau pilihan-pilihan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan pernah mengambinghitamkan orang lain atau keadaan, terlebih-lebih menyalahkan Tuhan, lantaran pilihan kita menentukan kehidupan kita di kemudian hari. Marilah mencontoh Yosua yang berani menciptakan keputusan untuk beribadah kepada Tuhan, tidak menyerupai kebanyakan orang yang lebih menentukan untuk tidak taat dan menuruti impian diri sendiri.
Yang kemudian biarlah berlalu! Jadikan hal itu sebagai pelajaran berharga dan guru terbaik. Bersyukurlah bila kita masih beroleh kesempatan dari Tuhan untuk memperbaharui kesepakatan kita.
"Pada hari ini, bila kau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Ibrani 4:7
Baca: Yosua 24:14-28
"Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan." Yosua 24:24
Hari ini kita berada di penghujung tahun 2015, di ambang tahun yang baru. Sudah menjadi tradisi menjelang pergantian tahun orang-orang tampak hiruk-pikuk menyambut momen ini. Mereka berkumpul menjelang tengah malam pergantian tahun dengan menggelar pesta, konser musik, pawai keliling kota dengan terompet dan juga kembang api. Tak ketinggalan pusat-pusat perbelanjaan juga turut memeriahkan program tutup tahun dengan mengatakan discount besar-besaran; hotel-hotel berbintang pun memakai kesempatan emas ini dengan menunjukkan paket promo bagi keluarga yang merayakan tahun gres dengan menginap di hotel tersebut.
Bagi orang percaya momen pergantian tahun ini seharusnya menjadi kesempatan instropeksi diri, bukan pesta pora atau berhura-hura. Banyak perkara sudah terlewati sepanjang tahun 2015 ini, dan bila kita bisa menjalaninya serta bisa tegak bangun hingga detik ini jangan pernah berkata bahwa semua itu lantaran kebetulan atau lantaran besar lengan berkuasa dan gagah kita, melainkan lantaran Tuhan yang ada di samping kita: menuntun, menyertai, menopang dan bahkan menggendong kita. Karena itu tidak ada kata lain selain mengucap syukur kepada Tuhan! Kegagalan, keterpurukan, doa-doa yang tidak terjawab sepanjang tahun ini seringkali merupakan tanggapan dari keputusan-keputusan salah yang telah kita ambil atau pilihan-pilihan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan pernah mengambinghitamkan orang lain atau keadaan, terlebih-lebih menyalahkan Tuhan, lantaran pilihan kita menentukan kehidupan kita di kemudian hari. Marilah mencontoh Yosua yang berani menciptakan keputusan untuk beribadah kepada Tuhan, tidak menyerupai kebanyakan orang yang lebih menentukan untuk tidak taat dan menuruti impian diri sendiri.
Yang kemudian biarlah berlalu! Jadikan hal itu sebagai pelajaran berharga dan guru terbaik. Bersyukurlah bila kita masih beroleh kesempatan dari Tuhan untuk memperbaharui kesepakatan kita.
"Pada hari ini, bila kau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Ibrani 4:7