Tugas Hamba: Taat Kepada Tuan (2)
Disadur dari , edisi 13 Januari 2016
Baca: Kolose 3:22-25
"Apapun juga yang kau perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu menyerupai untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Kolose 3:23
Jika dalam mengerjakan semuanya kita berprinsip mengerjakannya untuk Tuhan dan bukan untuk insan maka kita akan bekerja sepenuh hati, tidak setengah-setengah. "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, lantaran tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." (Pengkhotbah 9:10). Jika kita mengerjakan segala sesuatu sekuat tenaga akibatnya pun akan maksimal. Berbeda dengan pekerja yang bekerja asal-asalan, yang tmelakukan tugasnya setengah hati, akibatnya niscaya mengecewakan. Jika kita ingin berhasil dalam bidang apa pun tidak ada jalan lain selain harus bekerja ulet dan melaksanakan yang terbaik. Zig Ziglar, motivator populer menulis: "Jika Anda selalu mempersembahkan perjuangan yang terbaik hal itu akan mengakibatkan Anda seorang pemenang." Melakukan yang terbaik pada hari ini akan membawa kita ke daerah terbaik di masa depan.
Taat kepada pemimpin tidaklah diartikan taat secara diktatorial saat pemimpin memerintahkan kita melaksanakan hal yang menyimpang dari kebenaran. Ketaatan ini dimaksudkan tetap tidak keluar dari kebenaran. Jangan hingga lantaran takut kepada pemimpin kemudian kita berkompromi dengan dosa. Ketika diperintahkan raja menyembah berhala, Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abenego menentukan untuk taat kepada Tuhan daripada manusia, apa pun konsekuensinya. Ketika mereka mempertahankan diri hidup benar Tuhan pun tampil sebagai pembela. Dengan cara-Nya yang asing Tuhan meluputkan mereka dari kesukaran. "Sekarang saya tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya." (Mazmur 20:7).
Pekerjaan apa pun yang dipercayakan kerjakan itu dengan kualitas yang terbaik menyerupai untuk Tuhan, bukan untuk manusia, sebab "...dari Tuhanlah kau akan mendapatkan potongan yang ditentukan bagimu sebagai upah." (Kolose 3:24).
Upah yang disediakan Tuhan bagi kita niscaya sebanding dengan upaya dan kualitas kerja yang kita berikan.
Baca: Kolose 3:22-25
"Apapun juga yang kau perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu menyerupai untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Kolose 3:23
Jika dalam mengerjakan semuanya kita berprinsip mengerjakannya untuk Tuhan dan bukan untuk insan maka kita akan bekerja sepenuh hati, tidak setengah-setengah. "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, lantaran tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." (Pengkhotbah 9:10). Jika kita mengerjakan segala sesuatu sekuat tenaga akibatnya pun akan maksimal. Berbeda dengan pekerja yang bekerja asal-asalan, yang tmelakukan tugasnya setengah hati, akibatnya niscaya mengecewakan. Jika kita ingin berhasil dalam bidang apa pun tidak ada jalan lain selain harus bekerja ulet dan melaksanakan yang terbaik. Zig Ziglar, motivator populer menulis: "Jika Anda selalu mempersembahkan perjuangan yang terbaik hal itu akan mengakibatkan Anda seorang pemenang." Melakukan yang terbaik pada hari ini akan membawa kita ke daerah terbaik di masa depan.
Taat kepada pemimpin tidaklah diartikan taat secara diktatorial saat pemimpin memerintahkan kita melaksanakan hal yang menyimpang dari kebenaran. Ketaatan ini dimaksudkan tetap tidak keluar dari kebenaran. Jangan hingga lantaran takut kepada pemimpin kemudian kita berkompromi dengan dosa. Ketika diperintahkan raja menyembah berhala, Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abenego menentukan untuk taat kepada Tuhan daripada manusia, apa pun konsekuensinya. Ketika mereka mempertahankan diri hidup benar Tuhan pun tampil sebagai pembela. Dengan cara-Nya yang asing Tuhan meluputkan mereka dari kesukaran. "Sekarang saya tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya." (Mazmur 20:7).
Pekerjaan apa pun yang dipercayakan kerjakan itu dengan kualitas yang terbaik menyerupai untuk Tuhan, bukan untuk manusia, sebab "...dari Tuhanlah kau akan mendapatkan potongan yang ditentukan bagimu sebagai upah." (Kolose 3:24).
Upah yang disediakan Tuhan bagi kita niscaya sebanding dengan upaya dan kualitas kerja yang kita berikan.