Apa Yang Patut Disombongkan?

Disadur dari , edisi 22 Desember 2015

Baca:  Yesaya 2:6-22

"Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang arogan akan direndahkan;"  Yesaya 2:17

Salah satu sifat yang sangat dibenci Tuhan yaitu sombong, yaitu menghargai diri secara berlebihan, congkak atau pongah.  Sombong berarti pula suatu keadaan perasaan merasa diri lebih dari orang lain, yang kesannya meninbulkan perilaku menyepelekan dan menganggap remeh orang lain.  Karena kesombongannya Iblis memberontak dan ingin menyamai Tuhan;  dan alasannya yaitu pemberontakan tersebut mereka dihalau dari hadapan Tuhan.  "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, saya hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan saya hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke daerah yang paling dalam di liang kubur."  (Yesaya 14:12-15).

      Banyak orang yang sombong.  Tidak hanya orang-orang dunia yang belum mengenal Tuhan, tetapi ada belum dewasa Tuhan, bahkan mereka yang sudah terlibat dalam pelayanan berlaku demikian.  banyak faktor yang menciptakan orang berlaku sombong:  merasa pintar, merasa hebat, merasa populer, merasa kaya, ganteng atau cantik, punya jabatan atau pangkat tinggi, pelayanan lebih berhasil, dan masih banyak lagi.  Injil menyatakan,  "Setiap orang yang tinggi hati yaitu kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman."  (Amsal 16:5).  Penulis Amsal juga menulis bahwa mata sombong merupakan salah satu dari tujuh perkara yang sangat dibenci Tuhan  (baca  Amsal 6:16-19).  Kita tahu mata berfungsi untuk memandang atau melihat.  Kaprikornus mata sombong berarti memandang rendah orang lain, atau menganggap diri sendiri lebih dari orang lain.

     Siapakah kita ini sehingga merasa diri lebih dari orang lain?  Di hadapan Tuhan semua insan yaitu sama.  Sebagai insan kita ini  "...tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia sanggup dianggap?"  (Yesaya 2:22).

Jangan sombong!  Tanpa Tuhan kita tidak sanggup berbuat apa-apa dan bukan siapa-siapa!