Tuhan Telah Menentukan Kita

Disadur dari , edisi 20 Juni 2019

Baca:  Yesaya 61:1-11

"Tetapi kau akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita."  Yesaya 61:6a

Kesempurnaan seseorang dalam pengetahuan perihal Injil atau ilmu theologia bukan suatu jaminan untuk masuk dalam panggilan Ilahi, lantaran Tuhan tidak melihat seberapa hebat dan pintarnya seseorang, tapi Dia mau berurusan dengan hati orang.  "...manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."  (1 Samuel 16:7).  Tuhan mencari hati orang yang bersedia dan rela untuk masuk dalam rencana-Nya di final zaman, yaitu menegakkan kerajaan-Nya di muka bumi ini.

     Sekalipun seseorang menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari Alkitab, jika tanpa tujuan untuk mencari kehendak-Nya, maka sia-sialah semua, lantaran firman itu risikonya hanya merupakan ilmu pengetahuan saja baginya.  Mereka akan terus menanti dan menanti panggilan Tuhan, namun mereka belum sadar bahwa bergotong-royong ia telah dipanggil Tuhan.  Tuhan sendiri telah mengatakan-Nya dan itu sudah cukup sebagai dasar pegangan yang kokoh;  "...kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita..."  (ayat nas).  Sudah datang saatnya kita masuk dalam panggilan Tuhan,  "...untuk memberikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,"  (Yesaya 61:6b).

     Seperti telah dikatakan lantaran kita disebut imam Tuhan dan dinamai pelayan Tuhan, maka kita sudah ditandai dengan benang  'kirmizi', jadi kita tak sanggup lari dari tujuan Ilahi ini.  Dalam Injil dinyatakan bahwa ada tiga warna benang yang harus dipintal menjadi satu untuk menciptakan tirai pemisah antara daerah kudus dan daerah Mahakudus.  "Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibentuk dengan ada kerubnya, buatan hebat tenun."  (Keluaran 26:31).  Warna  'biru'  berbicara perihal sifat kenabian Kristus, warna sorgawi;  warna  'ungu'  berbicara perihal segala sesuatu yang bersifat kerajaan;  dan  'kirmizi'  (merah)  menyatakan perihal pelayanan imam Tuhan.

Kita yang dahulu bukan umat Tuhan, kini telah dipilih untuk menjadi umat pilihan-Nya lantaran darah Kristus!