Mujizat Yang Kuasa Dilupakan Begitu Saja
Disadur dari , edisi 27 Agustus 2018
Baca: Keluaran 15:22-27
"Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: 'Apakah yang akan kami minum?'" Keluaran 15:24
Bangsa Israel yaitu bangsa pilihan Tuhan! Karena itu mereka dikasihi Tuhan sedemikian rupa. Ketika umat Israel mengalami penindasan di Mesir, Tuhan tidak tinggal diam. "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar usul mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka." (Keluaran 3:7). Tuhan pun mengutus Musa untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
Ketika mereka menyeberang Laut Teberau meninggalkan Mesir, Tuhan telah menciptakan mujizat besar, air bahari terbelah dua, sehingga umat Israel sanggup berjalan di atas tanah kering. Tanpa perahu, tanpa kendaraan apa pun, mereka telah diseberangkan Tuhan dengan selamat, dengan cara-Nya yang ajaib. Sebaliknya, Firaun dan segenap pasukannya yang mengejar, mati karam di laut. Karena mujizat besar ini Musa dan segenap bangsa Israel pun memuliakan Tuhan: "Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai timah mereka karam dalam air yang hebat. Siapakah yang menyerupai Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah menyerupai Engkau, mulia lantaran kekudusan-Mu, angker lantaran perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?" (Keluaran 15:10-11). Lalu, dalam perjalanan menuju padang gurun Syur, mereka tak mendapat air selama tiga hari. Ketika hingga di mara mereka mendapat air, tapi airnya pahit tak sanggup diminum. Reaksi mereka? "Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: 'Apakah yang akan kami minum?'" (Keluaran 15:24), padahal gres saja mereka memuji-muji kebesaran Tuhan dan keajaiban-Nya dengan berkata, "Engkau pembuat keajaiban", tapi menghadapi duduk kasus kecil, yaitu air pahit, secepat kilat mereka pribadi bersungut-sungut kepada Tuhan. Mereka lupa begitu saja akan mujizat dan perbuatan Tuhan yang ajaib.
Dalam perjalanan hidup ini kita sering berlaku menyerupai umat Israel. Terbentur kasus sedikit kita pribadi lupa akan kebaikan Tuhan dan kebesaran kuasa-Nya.
Ingat! Tuhan kita yaitu Tuhan yang mahir perbuatan-Nya, tidak ada kasus yang tak terselesaikan di tangan-Nya!
Baca: Keluaran 15:22-27
"Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: 'Apakah yang akan kami minum?'" Keluaran 15:24
Bangsa Israel yaitu bangsa pilihan Tuhan! Karena itu mereka dikasihi Tuhan sedemikian rupa. Ketika umat Israel mengalami penindasan di Mesir, Tuhan tidak tinggal diam. "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar usul mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka." (Keluaran 3:7). Tuhan pun mengutus Musa untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
Ketika mereka menyeberang Laut Teberau meninggalkan Mesir, Tuhan telah menciptakan mujizat besar, air bahari terbelah dua, sehingga umat Israel sanggup berjalan di atas tanah kering. Tanpa perahu, tanpa kendaraan apa pun, mereka telah diseberangkan Tuhan dengan selamat, dengan cara-Nya yang ajaib. Sebaliknya, Firaun dan segenap pasukannya yang mengejar, mati karam di laut. Karena mujizat besar ini Musa dan segenap bangsa Israel pun memuliakan Tuhan: "Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai timah mereka karam dalam air yang hebat. Siapakah yang menyerupai Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah menyerupai Engkau, mulia lantaran kekudusan-Mu, angker lantaran perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?" (Keluaran 15:10-11). Lalu, dalam perjalanan menuju padang gurun Syur, mereka tak mendapat air selama tiga hari. Ketika hingga di mara mereka mendapat air, tapi airnya pahit tak sanggup diminum. Reaksi mereka? "Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: 'Apakah yang akan kami minum?'" (Keluaran 15:24), padahal gres saja mereka memuji-muji kebesaran Tuhan dan keajaiban-Nya dengan berkata, "Engkau pembuat keajaiban", tapi menghadapi duduk kasus kecil, yaitu air pahit, secepat kilat mereka pribadi bersungut-sungut kepada Tuhan. Mereka lupa begitu saja akan mujizat dan perbuatan Tuhan yang ajaib.
Dalam perjalanan hidup ini kita sering berlaku menyerupai umat Israel. Terbentur kasus sedikit kita pribadi lupa akan kebaikan Tuhan dan kebesaran kuasa-Nya.
Ingat! Tuhan kita yaitu Tuhan yang mahir perbuatan-Nya, tidak ada kasus yang tak terselesaikan di tangan-Nya!