Pemimpin Yang Memberi Teladan

Disadur dari , edisi 6 Agustus 2018

Baca:  Ulangan 3:23-29

"Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, alasannya yakni dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka hingga mereka mempunyai negeri yang akan kaulihat itu."  Ulangan 3:28

Musa yakni salah satu tokoh besar di zaman Perjanjian Lama.  Ia yakni orang yang diutus Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.  Awalnya Musa sempat menolak panggilan Tuhan ini dengan alasan merasa tidak mampu, tapi pada kesannya ia mengerjakan apa yang Tuhan percayakan kepadanya dengan taat dan setia.

     Bukan pekerjaan gampang memimpin suatu bangsa yang besar.  Seorang pemimpin, sekalipun bisa menjalankan kiprah dengan baik, jarang sekali mendapat pujian.  Sebaliknya, melaksanakan kesalahan sedikit saja, ia akan dihujat habis-habisan.  Butuh kesabaran, ketelatenan dan ketekunan yang ekstra untuk menuntun, membimbing dan mengarahkan bangsa yang dikenal keras hati dan tegar tengkuk ibarat bangsa Israel ini.  Namun Musa bisa mengemban kiprah itu dengan baik.  "Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap insan yang di atas muka bumi."  (Bilangan 12:3).  Ketika tidak menemukan air untuk diminum dikala berada di Masa dan Meriba, bangsa Israel bersungut-sungut, marah, menghujat Musa:  "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, bawah umur kami dan ternak kami dengan kehausan?"  (Keluaran 17:3).  Tak jauh berbeda ketika mereka berada di Mara dan Elim, bangsa Israel terus bersungut-sungut dan memberontak  (Keluaran 15:24).

     Meskipun diperhadapkan dengan tekanan dan situasi sulit Musa tetap melayani bangsa Israel dengan sepenuh hati.  Belum lagi ia harus menjaga dirinya dan seluruh bangsa Israel dari serangan-serangan bangsa lain.  Sungguh suatu usaha yang luar biasa, apalagi tanggung jawab ini harus Musa pikul dalam waktu yang tidak singkat, yaitu 40 tahun.  Musa tidak pernah mengeluh kepada Tuhan, ia hanya berguru setia dan taat.  Sekalipun pada kesannya Musa bukanlah orang yang sanggup membawa masuk bangsa Israel ke Tanah Perjanjian, ia tidak murka dan protes kepada Tuhan, malahan ia mempersiapkan Yosua sebagai penggantinya.

Sekecil apa pun tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan, lakukanlah dengan taat dan setia!