Firman Tuhan: Jangan Diremehkan!
Disadur dari , edisi 9 Juli 2015
Baca: Amsal 13:1-25
"Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan mendapatkan balasan." Amsal 13:13
Kata meremehkan sanggup diartikan: menganggap tidak berarti. Meremehkan atau menganggap tidak berarti firman Tuhan sanggup menimbulkan perilaku tidak percaya, ragu-ragu dan bahkan menolak firman itu sendiri. Segala sesuatu yang menimbulkan ketidakpercayaan terhadap firman Tuhan niscaya akan berakibat sangat fatal. Itulah sebabnya lantaran kasih-Nya kepada insan maka Tuhan terlebih dahulu memberitahukan segala sesuatu melalui firman-Nya perihal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Tetapi seringkali insan menentukan untuk tidak taat atau melanggar perintah Tuhan sebagai tanda bahwa ia menganggap remeh firman-Nya.
Suatu ketika Tuhan berfirman kepada manusia, "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan perihal yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, alasannya yaitu pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:16-17). Tetapi Hawa lebih tertarik dan baiklah dengan kebohongan si ular untuk memakan buah yang dihentikan Tuhan. Di dalam hati Hawa mulai timbul ketidakpercayaan atau keragu-raguan terhadap firman Tuhan, bukti bahwa ia meremehkan firman yang disampaikan oleh Tuhan.
Seringkali kita pun bersikap dan berlaku menyerupai Hawa dalam menanggapi firman Tuhan, dimana kita lebih menentukan melaksanakan apa yang dihentikan dan tidak mau melaksanakan apa kehendak-Nya. Kita menentukan melaksanakan sesuatu yang menyenangkan daging kita yang tampak nikmat meski sesaat, padahal hal itu membawa jawaban yang sangat mengerikan. Karena telah meremehkan firman Adam dan Hawa harus menanggung akibatnya: kehilangan tenang sejahtera dan hidup dalam ketakutan, "...bersembunyilah insan dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman." (Kejadian 3:8), mereka pun berkata: "Ketika saya mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, saya menjadi takut, lantaran saya telanjang; alasannya yaitu itu saya bersembunyi." (Kejadian 3:10); hidup dalam susah payah (Kejadian 3:16-19); kehilangan kepercayaan dari Tuhan, sehingga mereka terusir dari taman Eden (Kejadian 3:23-24).
Jangan sekali pun meremehkan firman, lantaran Tuhan tidak sanggup dipermainkan!
Baca: Amsal 13:1-25
"Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan mendapatkan balasan." Amsal 13:13
Kata meremehkan sanggup diartikan: menganggap tidak berarti. Meremehkan atau menganggap tidak berarti firman Tuhan sanggup menimbulkan perilaku tidak percaya, ragu-ragu dan bahkan menolak firman itu sendiri. Segala sesuatu yang menimbulkan ketidakpercayaan terhadap firman Tuhan niscaya akan berakibat sangat fatal. Itulah sebabnya lantaran kasih-Nya kepada insan maka Tuhan terlebih dahulu memberitahukan segala sesuatu melalui firman-Nya perihal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Tetapi seringkali insan menentukan untuk tidak taat atau melanggar perintah Tuhan sebagai tanda bahwa ia menganggap remeh firman-Nya.
Suatu ketika Tuhan berfirman kepada manusia, "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan perihal yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, alasannya yaitu pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:16-17). Tetapi Hawa lebih tertarik dan baiklah dengan kebohongan si ular untuk memakan buah yang dihentikan Tuhan. Di dalam hati Hawa mulai timbul ketidakpercayaan atau keragu-raguan terhadap firman Tuhan, bukti bahwa ia meremehkan firman yang disampaikan oleh Tuhan.
Seringkali kita pun bersikap dan berlaku menyerupai Hawa dalam menanggapi firman Tuhan, dimana kita lebih menentukan melaksanakan apa yang dihentikan dan tidak mau melaksanakan apa kehendak-Nya. Kita menentukan melaksanakan sesuatu yang menyenangkan daging kita yang tampak nikmat meski sesaat, padahal hal itu membawa jawaban yang sangat mengerikan. Karena telah meremehkan firman Adam dan Hawa harus menanggung akibatnya: kehilangan tenang sejahtera dan hidup dalam ketakutan, "...bersembunyilah insan dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman." (Kejadian 3:8), mereka pun berkata: "Ketika saya mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, saya menjadi takut, lantaran saya telanjang; alasannya yaitu itu saya bersembunyi." (Kejadian 3:10); hidup dalam susah payah (Kejadian 3:16-19); kehilangan kepercayaan dari Tuhan, sehingga mereka terusir dari taman Eden (Kejadian 3:23-24).
Jangan sekali pun meremehkan firman, lantaran Tuhan tidak sanggup dipermainkan!