Kasih Tuhan: Dasar Pengampunan (1)

Disadur dari , edisi 16 Juli 2015

Baca:  1 Yohanes 4:7-21

"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mencintai kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi."  1 Yohanes 4:11

Bibel menyatakan bahwa,  "...kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, dia tidak mengenal Allah, alasannya yaitu Allah yaitu kasih."  (1 Yohanes 4:7-8).  Pernyataan  'Allah yaitu kasih'  berarti kasih itu sumbernya dari Allah, dan lantaran Dia yaitu sumber kasih, Ia mustahil kekurangan kasih.  Pernyataan  'Allah yaitu kasih'  juga berarti bahwa Ia tidak sanggup dipisahkan dari sifat dasarnya yaitu kasih.  Itulah sebabnya Allah Mahapengasih, Mahapenyayang dan Mahapengampun.  Jadi,  "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mencintai Allah, tetapi Allah yang telah mencintai kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."  (1 Yohanes 4:10).

     Adapun kasih Allah kepada kita yaitu kasih yang tak bersyarat, buktinya:  "...Allah menawarkan kasih-Nya kepada kita, oleh lantaran Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  (Roma 5:8).  Ini menawarkan bahwa Allah mencintai kita apa pun dan bagaimana pun keadaan kita, bahkan  "sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita."  (Mazmur 103:12).  Kita tahu bahwa  'timur dan barat'  tidak akan pernah bertemu.  Ini yaitu citra pengampunan Allah:  bila Ia menyingkirkan, menjauhkan, dan tidak mengingat-ingatnya lagi.  Jelas sekali bahwa walaupun kita berdosa Allah tetap mencintai kita.  Karena Allah yaitu kasih maka kasih merupakan hal yang sangat utama dalam kekristenan, itulah sebabnya Allah menghendaki biar anak-anak-Nya mewarisi abjad kasih ini.  "...jikalau Allah sedemikian mencintai kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi."  (ayat nas).

     Kita mencintai bukan hanya kepada orang lain yang mencintai kita, tetapi juga terhadap musuh atau orang yang menyakiti kita sekalipun.  Tuhan Yesus berkata,  "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kau menjadi belum dewasa Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar."  (Matius 5:44-45).

"Kita mengasihi, lantaran Allah lebih dahulu mencintai kita."  1 Yohanes 4:19