Damai Sejahtera Allah
Disadur dari , edisi 25 September 2015
Baca: Filipi 4:1-9
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Filipi 4:7
Ketika berada di dunia Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak menyerupai yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27). Damai sejahtera Tuhan bukan sekedar salah satu bentuk tenang yang ia anugerahkan. Itu yaitu tenang Tuhan sendiri, tenang yang ada dalam pribadi-Nya, yang tidak sanggup diganggu apa pun.
Ketika Tuhan membuat malaikat, -- dan saat pemberontakan pecah di antara mereka dengan pengaruh yang besar lengan berkuasa luas dalam alam semesta, bahkan kekacauan begitu kelam menyerupai itu sanggup mengusik Dia, -- Dia terus mewujudkan kerinduan hati-Nya memperbaiki kerusakan yang terjadi pada dunia dan membuat tatanan makhluk yang lain yaitu manusia. Tetapi lalu insan juga jatuh. Namun tenang Tuhan tetap tak terusik. Kita mungkin menyangka bahwa Dia akan segera bertindak memperbaiki kerusakan sehingga eksklusif menjadi baik; tetapi tidak demikian. "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9). Allah sanggup menunggu 'kegenapan waktu' sebelum mengutus anak-Nya memulihkan apa yang hilang. Penantian ribuan tahun tidak membuat ketegangan dalam tenang sejahtera-Nya.
Allah menjanjikan tenang dengan kualitas menyerupai ini untuk menjaga hati dan pikiran mereka yang memenuhi persyaratan-Nya, yang menyerahkan segalanya kepada-Nya dalam doa. Inilah nyanyian kebanggaan orang percaya: "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan tenang sejahtera, alasannya yaitu kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, alasannya yaitu TUHAN ALLAH yaitu gunung kerikil yang kekal." (Yesaya 26:3-4). "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh tenang sejahtera, dan akhir kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17).
"Bangsaku akan membisu di daerah yang damai, di daerah tinggal yang tenteram di daerah peristirahatan yang aman." Yesaya 32:18
Baca: Filipi 4:1-9
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Filipi 4:7
Ketika berada di dunia Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak menyerupai yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27). Damai sejahtera Tuhan bukan sekedar salah satu bentuk tenang yang ia anugerahkan. Itu yaitu tenang Tuhan sendiri, tenang yang ada dalam pribadi-Nya, yang tidak sanggup diganggu apa pun.
Ketika Tuhan membuat malaikat, -- dan saat pemberontakan pecah di antara mereka dengan pengaruh yang besar lengan berkuasa luas dalam alam semesta, bahkan kekacauan begitu kelam menyerupai itu sanggup mengusik Dia, -- Dia terus mewujudkan kerinduan hati-Nya memperbaiki kerusakan yang terjadi pada dunia dan membuat tatanan makhluk yang lain yaitu manusia. Tetapi lalu insan juga jatuh. Namun tenang Tuhan tetap tak terusik. Kita mungkin menyangka bahwa Dia akan segera bertindak memperbaiki kerusakan sehingga eksklusif menjadi baik; tetapi tidak demikian. "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9). Allah sanggup menunggu 'kegenapan waktu' sebelum mengutus anak-Nya memulihkan apa yang hilang. Penantian ribuan tahun tidak membuat ketegangan dalam tenang sejahtera-Nya.
Allah menjanjikan tenang dengan kualitas menyerupai ini untuk menjaga hati dan pikiran mereka yang memenuhi persyaratan-Nya, yang menyerahkan segalanya kepada-Nya dalam doa. Inilah nyanyian kebanggaan orang percaya: "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan tenang sejahtera, alasannya yaitu kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, alasannya yaitu TUHAN ALLAH yaitu gunung kerikil yang kekal." (Yesaya 26:3-4). "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh tenang sejahtera, dan akhir kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17).
"Bangsaku akan membisu di daerah yang damai, di daerah tinggal yang tenteram di daerah peristirahatan yang aman." Yesaya 32:18