Persembahan: Apa Yang Kita Punyai
Disadur dari , edisi 4 Oktober 2015
Baca: 2 Korintus 8:1-15
"Sebab jikalau kau rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu menurut apa yang ada padamu, bukan menurut apa yang tidak ada padamu." 2 Korintus 8:12
Hal memberi seringkali masih menjadi ganjalan bagi banyak orang Kristen. Ketika harus mengembalikan persepuluhan, memberi persembahan untuk mendukung pelayanan, memberi untuk sesama yang membutuhkan, seringkali kita lakukan dengan berat hati; atau mungkin ada motivasi terselubung. Terkadang pula kita tergesa-gesa memikirkan kapan Tuhan segera membalas proteksi kita itu.
Memberi haruslah menjadi cuilan hidup orang percaya. Hal memberi tidaklah selalu bekerjasama dengan berapa besar nilai atau jumlahnya, tetapi selalu bekerjasama dengan seberapa lapang dada hati kita terlibat dalam proteksi itu kembali. Mari kita mencar ilmu untuk memberi tanpa mengharapkan proteksi itu kembali. Kunci persembahan yang berkenan kepada Tuhan yaitu saat kita memberi persembahan dengan rela hati. Selain itu, persembahan yang berkenan kepada Tuhan yaitu jikalau kita memberi menurut apa yang kita punyai. Ketika membawa persembahan, orang-orang Israel tidak memperlihatkan persembahan dalam jumlah yang sama, tapi sesuai dengan kemampuan mereka. Seringkali kita menunggu hingga mempunyai uang atau harta lebih gres mau memperlihatkan persembahan. Tetapi begitu mempunyai uang lebih kita pun berubah perilaku dan berpikir ulang 1000x untuk memberi, bahkan kita berani 'mencuri' milik Tuhan.
"Bolehkah insan menipu Allah? Namun kau menipu Aku. Tetapi kau berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, biar ada persediaan masakan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu hingga berkelimpahan." (Maleakhi 3:8, 10).
Tuhan tidak pernah menuntut apa yang tidak kita punyai; yang ada pada kita, sekalipun sedikit, kalau dipersembahkan kepada Tuhan dengan sukarela menyenangkan hati Tuhan!
Baca: 2 Korintus 8:1-15
"Sebab jikalau kau rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu menurut apa yang ada padamu, bukan menurut apa yang tidak ada padamu." 2 Korintus 8:12
Hal memberi seringkali masih menjadi ganjalan bagi banyak orang Kristen. Ketika harus mengembalikan persepuluhan, memberi persembahan untuk mendukung pelayanan, memberi untuk sesama yang membutuhkan, seringkali kita lakukan dengan berat hati; atau mungkin ada motivasi terselubung. Terkadang pula kita tergesa-gesa memikirkan kapan Tuhan segera membalas proteksi kita itu.
Memberi haruslah menjadi cuilan hidup orang percaya. Hal memberi tidaklah selalu bekerjasama dengan berapa besar nilai atau jumlahnya, tetapi selalu bekerjasama dengan seberapa lapang dada hati kita terlibat dalam proteksi itu kembali. Mari kita mencar ilmu untuk memberi tanpa mengharapkan proteksi itu kembali. Kunci persembahan yang berkenan kepada Tuhan yaitu saat kita memberi persembahan dengan rela hati. Selain itu, persembahan yang berkenan kepada Tuhan yaitu jikalau kita memberi menurut apa yang kita punyai. Ketika membawa persembahan, orang-orang Israel tidak memperlihatkan persembahan dalam jumlah yang sama, tapi sesuai dengan kemampuan mereka. Seringkali kita menunggu hingga mempunyai uang atau harta lebih gres mau memperlihatkan persembahan. Tetapi begitu mempunyai uang lebih kita pun berubah perilaku dan berpikir ulang 1000x untuk memberi, bahkan kita berani 'mencuri' milik Tuhan.
"Bolehkah insan menipu Allah? Namun kau menipu Aku. Tetapi kau berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, biar ada persediaan masakan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu hingga berkelimpahan." (Maleakhi 3:8, 10).
Tuhan tidak pernah menuntut apa yang tidak kita punyai; yang ada pada kita, sekalipun sedikit, kalau dipersembahkan kepada Tuhan dengan sukarela menyenangkan hati Tuhan!