Meruntuhkan Tembok Masalah (2)
Disadur dari , edisi 12 Desember 2018
Baca: Yosua 6:1-20
"Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sehabis bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, kemudian mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing pribadi ke depan, dan merebut kota itu." Yosua 6:20
Bagaimana kita dapat meruntuhkan 'tembok Yerikho' di dalam kehidupan ini? Tidak ada jalan lain selain kita harus mengikuti perintah Tuhan ibarat yang dilakukan oleh orang-orang Israel. Ketika Tuhan memerintahkan mereka untuk mengelilingi tembok Yerikho selama 7 hari berturut-turut, mereka mau taat, sekalipun perintah itu tak masuk akal. Tak kalah pentingnya adalah, selama mengelilingi tembok tersebut mereka tak boleh mengucapkan sepatah kata pun.
Ketika menghadapi 'tembok' persoalan, kita seringkali sulit menahan ucapan, kita cenderung gampang sekali mengucapkan perkataan negatif: mengeluh, mengomel dan bersungut-sungut! Melalui pengalaman bangsa Israel ini kita diajar untuk 'diam' dan dapat menjaga ucapan kita dari keluh kesah dan persungutan. Adalah terlalu gampang bagi Tuhan meruntuhkan tembok Yerikho dan memperlihatkan kota tersebut kepada bangsa Israel, tetapi Tuhan terlebih dahulu mendidik bangsa Israel untuk taat. Selama mengelilingi kota Yerikho mungkin saja para musuh mengolok-olok atau mencemooh orang-orang Israel, alasannya menganggap tindakan mereka itu bodoh, asing dan gila. Lagi, mengelilingi tembok Yerikho dengan cara yang sama dan jarak yang sama setiap hari selama 6 hari, bahkan di hari ke-7 disuruh berkeliling lagi sebanyak 7 kali pastinya merupakan suatu pekerjaan yang sangat membosankan. Apa makna rohaninya? Tuhan hendak mengajar mereka perihal ketekunan dan kesabaran. Barulah pada hari ke-7 dikala sangkakala dibunyikan, Yosua memerintahkan orang-orang Israel bersorak-sorai dengan bunyi nyaring, kemudian runtuhlah tembok Yerikho dan orang-orang Israel dapat menerobos masuk dan merebutnya.
Di dalam kehidupan kekristenan tidak ada istilah 'instan' semuanya melalui proses. Betapa banyak orang menempuh jalan 'instan' untuk mengatasi perkara hidupnya alasannya mereka tidak sabar menantikan proteksi dari Tuhan.
Ketaatan melaksanakan kehendak Tuhan menghasilkan mujizat dan kemenangan besar!
Baca: Yosua 6:1-20
"Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sehabis bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, kemudian mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing pribadi ke depan, dan merebut kota itu." Yosua 6:20
Bagaimana kita dapat meruntuhkan 'tembok Yerikho' di dalam kehidupan ini? Tidak ada jalan lain selain kita harus mengikuti perintah Tuhan ibarat yang dilakukan oleh orang-orang Israel. Ketika Tuhan memerintahkan mereka untuk mengelilingi tembok Yerikho selama 7 hari berturut-turut, mereka mau taat, sekalipun perintah itu tak masuk akal. Tak kalah pentingnya adalah, selama mengelilingi tembok tersebut mereka tak boleh mengucapkan sepatah kata pun.
Ketika menghadapi 'tembok' persoalan, kita seringkali sulit menahan ucapan, kita cenderung gampang sekali mengucapkan perkataan negatif: mengeluh, mengomel dan bersungut-sungut! Melalui pengalaman bangsa Israel ini kita diajar untuk 'diam' dan dapat menjaga ucapan kita dari keluh kesah dan persungutan. Adalah terlalu gampang bagi Tuhan meruntuhkan tembok Yerikho dan memperlihatkan kota tersebut kepada bangsa Israel, tetapi Tuhan terlebih dahulu mendidik bangsa Israel untuk taat. Selama mengelilingi kota Yerikho mungkin saja para musuh mengolok-olok atau mencemooh orang-orang Israel, alasannya menganggap tindakan mereka itu bodoh, asing dan gila. Lagi, mengelilingi tembok Yerikho dengan cara yang sama dan jarak yang sama setiap hari selama 6 hari, bahkan di hari ke-7 disuruh berkeliling lagi sebanyak 7 kali pastinya merupakan suatu pekerjaan yang sangat membosankan. Apa makna rohaninya? Tuhan hendak mengajar mereka perihal ketekunan dan kesabaran. Barulah pada hari ke-7 dikala sangkakala dibunyikan, Yosua memerintahkan orang-orang Israel bersorak-sorai dengan bunyi nyaring, kemudian runtuhlah tembok Yerikho dan orang-orang Israel dapat menerobos masuk dan merebutnya.
Di dalam kehidupan kekristenan tidak ada istilah 'instan' semuanya melalui proses. Betapa banyak orang menempuh jalan 'instan' untuk mengatasi perkara hidupnya alasannya mereka tidak sabar menantikan proteksi dari Tuhan.
Ketaatan melaksanakan kehendak Tuhan menghasilkan mujizat dan kemenangan besar!