Semakin Berisi Hendaknya Semakin Merunduk

Disadur dari , edisi 27 Desember 2018

Baca:  Ulangan 8:1-20

"Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang menciptakan saya memperoleh kekayaan ini."  Ulangan 8:17

Salah satu sifat jelek yang tanpa disadari sering muncul dalam diri seseorang yaitu sombong.  Kesombongan yaitu kebencian Tuhan.  Sifat ini seringkali muncul pada ketika seseorang berada  'di atas', berhasil atau diberkati.  Ingat!  Ujian Tuhan tidak selalu berupa duduk kasus atau penderitaan, terkadang sanggup berupa berkat, kelimpahan atau keberhasilan.

     Banyak orang gagal dalam ujian berkat ini.  Ketika hidupnya biasa saja dan pas-pasan, orang begitu tekun mencari Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh.  Begitu hidupnya berubah:  diberkati, kekayaan bertambah, pelayanan berhasil, bisnis makin maju, mulailah mereka berubah perilaku menjadi sombong, merasa semua yaitu hasil jerih payah dan kerja kerasnya sendiri. 
"Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang menciptakan saya memperoleh kekayaan ini."  (ayat nas).  Di setiap kesempatan, dari nada bicaranya mulai terlihat bahwa mereka selalu membangga-banggakan diri dan mulai menganggap remeh orang lain.  Penyakit sombong ini juga menjangkiti pelayan-pelayan Tuhan!  Dahulu ketika pelayanannya masih biasa-biasa saja, bila ada orang yang membutuhkan pinjaman doa dan dia sewaktu-waktu dipanggil, dia niscaya datang.  Begitu pelayanannya berhasil dan namanya mulai terkenal, bila ada orang yang membutuhkan pinjaman doa, dia sulit sekali untuk ditemui.  Memang benar, tanpa kerja keras orang tidak akan berhasil dalam setiap perjuangan dan pelayanan, tapi bila Tuhan tidak turut campur tangan di setiap perjuangan dan pelayanan kita, apakah sanggup berhasil?  "...Dialah yang memperlihatkan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya..."  (Ulangan 8:18).

     Agur bin Yake katakan,  "Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah saya menikmati masakan yang menjadi bagianku. Supaya, jika saya kenyang, saya tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, jika saya miskin, saya mencuri, dan mencemarkan nama Allahku."  (Amsal 30:8-9).

Jangan jadi orang yang tidak besar lengan berkuasa mendapatkan berkat, seharusnya semakin diberkati Tuhan hidup kita semakin menjadi berkat pula.