Hidup Yakni Suatu Pilihan

Disadur dari , edisi 21 Mei 2017

Baca:  Lukas 13:22-30

"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat."  Lukas 13:24

Hidup ini yaitu sebuah pilihan, kita harus menentukan mana yang baik dan benar, mana yang berkhasiat dan bermanfaat.  Tidak ada istilah kompromi dalam menjalani hidup ini, alasannya kita semua tahu bahwa tidak ada orang yang sanggup bangkit di atas dua bahtera dengan kedua kakinya sekaligus.  Kita tidak sanggup terus-menerus berada di persimpangan jalan, mau tidak mau kita harus menciptakan ketegasan dalam memilih!  Keputusan yang kita ambil itulah yang akan menentukan apakah kita akan berhasil atau gagal dalam hidup ini.

     Demikian dalam hidup kerohanian, kita juga dihadapkan pada pilihan hidup:  taat atau tidak taat, berjalan berdasarkan kehendak sendiri atau berdasarkan kehendak Tuhan, berkat atau kutuk.  Tuhan menegur jemaat di Laodikia oleh lantaran mereka  'tidak hambar dan tidak panas'  alias suam-suam kuku.  "Jadi lantaran engkau suam-suam kuku, dan tidak hambar atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."  (Wahyu 3:16).  Hidup di zaman ini seringkali kita diombang-ambingkan antara menentukan kenikmatan dan kesenangan dunia yang sifatnya hanya sementara, ataukah tetap berjuang melawan harapan daging, yang meski sakit tapi mendatangkan upah yaitu kehidupan kekal.

     Pergumulan berat juga di alami oleh orang-orang yang hidup di zaman Perjanjian Lama, di mana Tuhan menghadapkan mereka pada pilihan hidup:  "Ingatlah, saya menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, ajal dan kecelakaan, lantaran pada hari ini saya memerintahkan kepadamu untuk menyayangi TUHAN, Allahmu, dengan hidup berdasarkan jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, agar engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN,..."  (Ulangan 30:15-16).  Jangan pernah terbuai dengan apa yang tampak indah berdasarkan mata jasmaniah, tetapi pastikan bahwa yang kita pilih yaitu pilihan yang benar dan sesuai kehendak Tuhan,  "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, lantaran lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; lantaran sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  (Matius 7:13-14).

Pilihan hidup harus tegas!  Jangan sekali-kali melaksanakan tindakan berkompromi!