Orang Percaya Harus Punya Visi (1)

Disadur dari , edisi 16 Mei 2017

Baca:  2 Raja-Raja 6:8-23

"'Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, biar ia melihat.' Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa."  2 Raja-Raja 6:17

Dalam kehidupan rohani, orang percaya perlu punya visi.  Jika tidak, perjalanan hidup kekristenannya akan tersendat-sendat, sulit alami pertumbuhan rohani yang maksimal.

     Visi merupakan penglihatan akan apa yang terjadi, baik itu peristiwa, perbuatan atau tindakan, karya, maupun situasi atau keadaan lingkungan.  Di dalam Injil istilah visi bersifat nabiah atau pewahyuan, di mana Tuhan menyatakan kehendak dan rencana-Nya, baik itu kepada individu atau pun kelompok, khususnya kepada bangsa Israel.  Dan Tuhan menyatakan visi-Nya bisa melalui mimpi, penglihatan atau juga melalui perantaraan nabi-nabi-Nya.  Visi juga bisa diartikan pandangan rohani.  Apa yang tidak dilihat orang lain itulah yang diwahyukan Tuhan kepada kita.  Dengan kata lain kita melihat apa yang orang lain tidak lihat.

     Karena mempunyai pandangan rohani, nabi Elisa sanggup melihat bala tentara sorgawi dengan kuda dan kereta berapi yang jumlahnya lebih banyak dari tentara raja Aram.  Berbeda dengan pelayan Elisa yang tidak mempunyai pandangan rohani  (tidak mempunyai visi yang sama), sehingga ia sangat ketakutan saat melihat tentara Aram telah mengepung kota Dotan.  Karena itu Elisa berdoa biar Tuhan membuka mata rohani bujangnya itu dan Tuhan pun mengabulkan doanya.  Akhirnya pelayan Elisa itu pun sanggup melihat bahwa gunung itu penuh dengan tentara sorga, berkuda dengan kereta berapi mengelilingi Elisa  (ayat nas).

     Begitu pula Musa, lantaran mempunyai visi dari Tuhan,  "...Musa, sesudah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, lantaran ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan lantaran Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, alasannya pandangannya ia arahkan kepada upah."  (Ibrani 11:24-26).  Musa bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat, ia tahu bahwa  "...yang kelihatan yaitu sementara, sedangkan yang tak kelihatan yaitu kekal."  (2 Korintus 4:18).

Milikilah kepekaan rohani biar kita bisa menangkap visi yang Tuhan beri!