Bangunan Dengan Kualitas Beda

Disadur dari , edisi 20 September 2018

Baca:  Lukas 6:46-49

"Mengapa kau berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kau tidak melaksanakan apa yang Aku katakan?"  Lukas 6:46

Apalah artinya orang telah bertahun-tahun menjadi pengikut Kristus apabila kehidupan kekristenannya hanya sekedar teori?  Itu tak lebih dari  "...gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing."  (1 Korintus 13:1).  Tanpa buah yang dihasilkan, kehidupan kita takkan pernah mempermuliakan nama Tuhan,  "Sebab dari buahnya pohon itu dikenal."  (Matius 12:33b).  Betapa kecewanya hati Tuhan apabila anak-anak-Nya tak mau melaksanakan apa yang telah diperintahkan-Nya, alasannya yakni kekristenan itu bukan sekedar berseru Tuhan, Tuhan... namun lebih daripada itu, yaitu melaksanakan apa yang menjadi kehendak Tuhan atau menjadi pelaku firman, itulah yang terutama.

     Orang yang taat melaksanakan firman Tuhan  "...sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu."  (Lukas 6:48a).  Namun ada pula bangunan yang lain, ibarat yang Tuhan katakan:  "Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, dia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar."  (Lukas 6:49a).  Ditinjau secara fisik atau dari luarnya, dua bangunan tersebut tampak sama, tak jauh berbeda.  Perbedaan akan kelihatan terang apabila terjadi goncangan dari luar.  Bangunan yang dasarnya di atas kerikil tidak akan goyah ketika air bah dan banjir melandanya.  Bangunan itu akan tetap tegak berdiri!  Akan tetapi, bangunan yang dibangun tanpa dasar yang kuat, secepat angin, angin puting-beliung taufan dan air bah tiba melanda, secepat itu pula bangunan tersebut akan runtuh dan luluh lantak rata dengan tanah.

     Inilah saatnya kita berlomba-lomba mengangun  'rumah'  rohani:  membangun iman, ketaatan, kesetiaan, ketekunan dan perkara-perkara rohani lainnya.  Bangunan rohani kita harus berlandaskan firman Tuhan dan didirikan di atas dasar Batu Karang yang teguh, yaitu Kristus  (1 Korintus 10:4).  Bangunan  'rohani'  dari masing-masing orang akan tampak sama indahnya, tanpa perbedaan yang menyolok.  Tapi kualitas dari tiap-tiap bangunan rohani tersebut akan terlihat ketika ada problem atau pencobaan.

Melakukan firman Tuhan berarti sedang membangun rumah rohani di atas dasar yang kuat!