Pengalaman Hidup Bersama Tuhan

Disadur dari , edisi 4 Oktober 2018

Baca:  Ayub 19:1-29

"Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan hasilnya Ia akan bangun di atas debu."  Ayub 19:25

Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu korelasi karib dengan Tuhan, pengalaman hidup eksklusif seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya bila seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak sanggup melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  ialah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan alasannya ialah perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi alasannya ialah rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, kasus rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar acara agamawi atau rutinitas.

     Pernyataan Ayub:  "Tetapi saya tahu: Penebusku hidup,"  (ayat nas)  ialah bukti bahwa ia mempunyai pengalaman eksklusif dengan Tuhan.  Tak mungkin seseorang sanggup berkata Penebusku hidup bila ia sendiri tak mengenal sang Penebus itu dengan benar.  Kalimat  'Penebusku hidup'  ialah ungkapan pengalam seseorang yang telah berjumpa dengan Sang Penebus, merasakan, mengalami dan menikmati kuasa-Nya;  dan seseorang yang telah mengenal Sang Penebus secara benar dan mengalami jamahan kuasa-Nya niscaya mengalami perubahan dalam hidup:  beribadah kepada Tuhan dengan roh yang menyala-nyala  (Roma 12:11), ibadah kepada Tuhan menjadi suatu kesukaan.  "Aku bersukacita, dikala dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."  (Mazmur 122:1).

     Seseorang yang telah mengenal Sang Penebus niscaya mengalami titik balik dalam hidupnya, sehingga sanggup berkata,  "namun saya hidup, tetapi bukan lagi saya sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi kini di dalam daging, ialah hidup oleh kepercayaan dalam Anak Allah yang telah mencintai saya dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:20).  Orang percaya seharusnya berkata,  "...aku tahu: Penebusku hidup,"  karena ia telah ditebus oleh Kristus, bukan dengan barang yang fana, melainkan dengan darah-Nya yang teramat mahal  (1 Petrus 1:18-19).

Sebagai umat tebusan Tuhan wajib bagi kita untuk memberitakan kabar keselamatan kepada dunia!