Tidak Lagi Mengutamakan Tuhan
Disadur dari , edisi 18 September 2018
Baca: 1 Raja-Raja 11:1-13
"Oleh lantaran begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka bahwasanya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu." 1 Raja-Raja 11:11
Nama 'Salomo' mempunyai arti: tenang sentosa. Ia ialah anak Daud, dari Batsyeba (2 Samuel 12:24). Di awal menjabat sebagai raja, Salomo hidup takut akan Tuhan dan dia pun memerintahkan rakyatnya untuk berlaku demikian ini: "...dan hendaklah kau berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup berdasarkan segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya ibarat pada hari ini." (1 Raja-Raja 8:61). Karena itu Tuhan memberkati Salomo secara melimpah, bukan hanya materi, tapi juga dalam hal hikmat, sehingga "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya." (1 Raja-Raja 10:23-24). Kerajaan Israel pun benar-benar mencapai puncak kejayaan dan kemuliaan, sehingga rakyat hidup dalam tenang dan sentosa sesuai dengan arti nama rajanya.
Kesuksesan dan kekayaan seringkali menjadi jerat bagi seseorang. Hal ini juga terjadi pada Salomo! Berada di comfort zone membuatnya mulai lupa diri. Firman Tuhan telah memperingatkan: "Janganlah kau bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, alasannya bahwasanya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." (1 Raja-Raja 11:2), namun perintah itu dilanggarnya. Hati Salomo telah terpaut pada isteri-isterinya, yang telah "...mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga dia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, ibarat Daud, ayahnya." (1 Raja-Raja 11:4). Demi menyenangkan hati mereka, Salomo rela mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi penyembahan berhala.
Perbuatan Salomo ini benar-benar telah menjadikan kecemburuan hati Tuhan, "Sebab itu TUHAN memperlihatkan murka-Nya kepada Salomo, alasannya hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya," (1 Raja-Raja 11:9) dan Salomo pun harus menuai akibatnya (ayat nas).
Karena tak lagi taat kepada Tuhan, kerajaan yang dipimpin Salomo pun terkoyak!
Baca: 1 Raja-Raja 11:1-13
"Oleh lantaran begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka bahwasanya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu." 1 Raja-Raja 11:11
Nama 'Salomo' mempunyai arti: tenang sentosa. Ia ialah anak Daud, dari Batsyeba (2 Samuel 12:24). Di awal menjabat sebagai raja, Salomo hidup takut akan Tuhan dan dia pun memerintahkan rakyatnya untuk berlaku demikian ini: "...dan hendaklah kau berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup berdasarkan segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya ibarat pada hari ini." (1 Raja-Raja 8:61). Karena itu Tuhan memberkati Salomo secara melimpah, bukan hanya materi, tapi juga dalam hal hikmat, sehingga "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat. Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya." (1 Raja-Raja 10:23-24). Kerajaan Israel pun benar-benar mencapai puncak kejayaan dan kemuliaan, sehingga rakyat hidup dalam tenang dan sentosa sesuai dengan arti nama rajanya.
Kesuksesan dan kekayaan seringkali menjadi jerat bagi seseorang. Hal ini juga terjadi pada Salomo! Berada di comfort zone membuatnya mulai lupa diri. Firman Tuhan telah memperingatkan: "Janganlah kau bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, alasannya bahwasanya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." (1 Raja-Raja 11:2), namun perintah itu dilanggarnya. Hati Salomo telah terpaut pada isteri-isterinya, yang telah "...mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga dia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, ibarat Daud, ayahnya." (1 Raja-Raja 11:4). Demi menyenangkan hati mereka, Salomo rela mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi penyembahan berhala.
Perbuatan Salomo ini benar-benar telah menjadikan kecemburuan hati Tuhan, "Sebab itu TUHAN memperlihatkan murka-Nya kepada Salomo, alasannya hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya," (1 Raja-Raja 11:9) dan Salomo pun harus menuai akibatnya (ayat nas).
Karena tak lagi taat kepada Tuhan, kerajaan yang dipimpin Salomo pun terkoyak!