Kejahatan Mendatangkan Marah Tuhan
Disadur dari , edisi 25 September 2018
Baca: 1 Raja-Raja 21:1-29
"Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, lantaran Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati." 1 Raja-Raja 21:15
Hidup ini yakni sebuah pilihan, pilihan untuk berlaku benar atau jahat. Semua ada di tangan kita masing-masing. Tapi ketahuilah bahwa setiap perbuatan pasti akan membuahkan hasil, sesuai dengan baik atau buruknya perbuatan itu. Jika yang kita tabur yakni benih yang baik, pasti kita akan menuai hal yang baik. Sebaliknya kalau yang kita tabur yakni kejahatan, cepat atau lambat, kita pasti akan menuai bencana.
Raja Ahab dan Izebel yakni contohnya. Mereka yakni pasangan suami isteri yang sehati menentukan untuk berlaku jahat di mata Tuhan dan manusia. Selain menyembah kepada berhala dan membunuh nabi-nabi Tuhan, mereka juga setuju untuk merampas kebun anggur milik Nabot dengan cara yang keji. Kekuasaan dan harta telah membutakan mata hati mereka. Mereka tak sadar bahwa perbuatan jahatnya ini akan mendatangkan kebinasaan di lalu hari. Ahab dan Izebel telah melaksanakan kejahatan berencana terhadap Nabot, dan lantaran rancangan jahat Izebel ini risikonya Nabot mati dilempari dengan batu. Akhirnya Ahab pun sanggup leluasa mengambil kebun anggur warisan leluhur Nabot tersebut. Namun Tuhan tidak pernah tinggal membisu melihat kejahatan mereka dan Ia pun mengutus hamba-Nya (Elia) untuk memberikan nubuatan wacana tragedi yang akan menimpa mereka: "Di daerah anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu." (1 Raja-Raja 21:19).
Ketika Ahab berperang melawan Ramot-Gileat ia tewas di medan perang dan darahnya dijilati anjing. Tak membutuhkan waktu lama, Izebel pun mati, ia dijatuhkan oleh abdinya dari jendela dan jatuh sempurna di atas tanah milik Nabot yang telah dirampasnya. Ketika orang-orang mencari mayatnya mereka tidak menemukannya pula, lantaran tubuhnya telah dimakan oleh anjing (2 Raja-Rja 9:36-37). Apa yang Tuhan firmankan benar-benar menjadi kenyataan. "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:9).
"wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi." Mazmur 34:17
Baca: 1 Raja-Raja 21:1-29
"Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, lantaran Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati." 1 Raja-Raja 21:15
Hidup ini yakni sebuah pilihan, pilihan untuk berlaku benar atau jahat. Semua ada di tangan kita masing-masing. Tapi ketahuilah bahwa setiap perbuatan pasti akan membuahkan hasil, sesuai dengan baik atau buruknya perbuatan itu. Jika yang kita tabur yakni benih yang baik, pasti kita akan menuai hal yang baik. Sebaliknya kalau yang kita tabur yakni kejahatan, cepat atau lambat, kita pasti akan menuai bencana.
Raja Ahab dan Izebel yakni contohnya. Mereka yakni pasangan suami isteri yang sehati menentukan untuk berlaku jahat di mata Tuhan dan manusia. Selain menyembah kepada berhala dan membunuh nabi-nabi Tuhan, mereka juga setuju untuk merampas kebun anggur milik Nabot dengan cara yang keji. Kekuasaan dan harta telah membutakan mata hati mereka. Mereka tak sadar bahwa perbuatan jahatnya ini akan mendatangkan kebinasaan di lalu hari. Ahab dan Izebel telah melaksanakan kejahatan berencana terhadap Nabot, dan lantaran rancangan jahat Izebel ini risikonya Nabot mati dilempari dengan batu. Akhirnya Ahab pun sanggup leluasa mengambil kebun anggur warisan leluhur Nabot tersebut. Namun Tuhan tidak pernah tinggal membisu melihat kejahatan mereka dan Ia pun mengutus hamba-Nya (Elia) untuk memberikan nubuatan wacana tragedi yang akan menimpa mereka: "Di daerah anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu." (1 Raja-Raja 21:19).
Ketika Ahab berperang melawan Ramot-Gileat ia tewas di medan perang dan darahnya dijilati anjing. Tak membutuhkan waktu lama, Izebel pun mati, ia dijatuhkan oleh abdinya dari jendela dan jatuh sempurna di atas tanah milik Nabot yang telah dirampasnya. Ketika orang-orang mencari mayatnya mereka tidak menemukannya pula, lantaran tubuhnya telah dimakan oleh anjing (2 Raja-Rja 9:36-37). Apa yang Tuhan firmankan benar-benar menjadi kenyataan. "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:9).
"wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi." Mazmur 34:17