Berintegritas: Senang Keturunannya
Disadur dari , edisi 24 Desember 2015
Baca: Amsal 20:1-30
"Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya." Amsal 20:7
Dalam surat kepada Timotius rasul Paulus menyatakan: "Segala goresan pena yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16).
Ketika seseorang 'tinggal' dalam firman-Nya kuasa firman itu akan bekerja secara dahsyat: mengajar, menegur, memerbaiki dan mendidik, sehingga aksara hidupnya makin diperbaharui dari hari ke sehari, kepekaan rohaninya pun semakin bertambah-tambah sehingga pancainderanya pun semakin "...terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:14). Tinggal di dalam firman berarti menjadi pelaku firman. Orang yang taat melaksanakan firman Tuhan bisa dipastikan mempunyai kelakuan yang bersih. Bersih kelakuannya dalam Bibel versi English Amplified ditulis sebagai integrity atau integritas. Definisi integritas ialah mutu, sifat, atau keadaan yang mengatakan kesatuan yang utuh sehingga mempunyai potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Orang yang mempunyai integritas berarti mempunyai kualitas hidup yang baik, jasmani dan rohani. Secara Alkitabiah orang yang berintegritas mempunyai hati yang takut akan Tuhan, menghormati Tuhan, memihak kepada kebenaran dan tidak berkompromi dengan dosa. Orang yang berintegritas berarti orang yang tidak plin plan dalam perkataan dan perbuatan (bisa dipercaya). Bukti kasatmata integritas seseorang ialah mengerjakan segala sesuatu dengan kualitas yang terbaik, bukan ala kadarnya. "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga," (Pengkhotbah 9:10), dan "Apapun juga yang kau perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu ibarat untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23).
Tidak ada kata 'rugi' bagi setiap orang yang melaksanakan firman Tuhan, berkelakuan higienis atau punya integritas, alasannya ialah Tuhan menyediakan upahnya yaitu hidupnya akan berbahagia dan diberkati, bahkan berkat itu akan turun hingga ke anak cucu; blessed are his children after him (terberkatilah keturunannya).
Daud berkata, "Dahulu saya muda, kini telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" Mazmur 37:25
Baca: Amsal 20:1-30
"Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya." Amsal 20:7
Dalam surat kepada Timotius rasul Paulus menyatakan: "Segala goresan pena yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16).
Ketika seseorang 'tinggal' dalam firman-Nya kuasa firman itu akan bekerja secara dahsyat: mengajar, menegur, memerbaiki dan mendidik, sehingga aksara hidupnya makin diperbaharui dari hari ke sehari, kepekaan rohaninya pun semakin bertambah-tambah sehingga pancainderanya pun semakin "...terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:14). Tinggal di dalam firman berarti menjadi pelaku firman. Orang yang taat melaksanakan firman Tuhan bisa dipastikan mempunyai kelakuan yang bersih. Bersih kelakuannya dalam Bibel versi English Amplified ditulis sebagai integrity atau integritas. Definisi integritas ialah mutu, sifat, atau keadaan yang mengatakan kesatuan yang utuh sehingga mempunyai potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Orang yang mempunyai integritas berarti mempunyai kualitas hidup yang baik, jasmani dan rohani. Secara Alkitabiah orang yang berintegritas mempunyai hati yang takut akan Tuhan, menghormati Tuhan, memihak kepada kebenaran dan tidak berkompromi dengan dosa. Orang yang berintegritas berarti orang yang tidak plin plan dalam perkataan dan perbuatan (bisa dipercaya). Bukti kasatmata integritas seseorang ialah mengerjakan segala sesuatu dengan kualitas yang terbaik, bukan ala kadarnya. "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga," (Pengkhotbah 9:10), dan "Apapun juga yang kau perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu ibarat untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23).
Tidak ada kata 'rugi' bagi setiap orang yang melaksanakan firman Tuhan, berkelakuan higienis atau punya integritas, alasannya ialah Tuhan menyediakan upahnya yaitu hidupnya akan berbahagia dan diberkati, bahkan berkat itu akan turun hingga ke anak cucu; blessed are his children after him (terberkatilah keturunannya).
Daud berkata, "Dahulu saya muda, kini telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" Mazmur 37:25