Natal: Anugerah Keselamatan Dari Allah

Disadur dari , edisi 25 Desember 2015

Baca:  Lukas 2:8-20

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."  Lukas 2:11

Kalau kita sanggup merayakan Natal di tahun 2015 ini ialah lantaran kasih Tuhan yang teramat besar bagi kita.  Berbicara perihal natal, yang pertama-tama dimengerti oleh kebanyakan orang Nasrani ialah memeringati hari kelahiran Yesus Kristus, tidak lebih.  Berbagai program diadakan untuk menyambut natal.  Umumnya gereja menggelar perayaan besar-besaran lengkap dengan pernak-pernik hiasan pohon natal, penyalaan lilin, drama dan sinterklas.  Ada juga yang beranggapan bahwa natal identik dengan hadiah, akibatnya mereka memanfaatkan momen ini untuk bertukar kado atau menawarkan hadiah kepada sanak keluarga.  Tidak sedikit orang Nasrani yang menunggu-nunggu momen natal sebagai kesempatan emas untuk bepergian jauh bersama keluarga lantaran mereka beroleh liburan yang cukup panjang.  Jika kita memaknai natal hanya sebatas perayaan, hiasan, hadiah atau liburan, berarti kita telah kehilangan makna esensial dari natal.

     Natal tidak sanggup dipisahkan dari anugerah, di mana Allah menawarkan anugerah terbesar bagi umat insan yaitu Yesus Kristus.  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, biar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."  (Yohanes 3:16-17).  Mengapa Allah rela menawarkan Putera-Nya  (Yesus Kristus)  bagi dunia?  Ini ialah bukti kasatmata Allah sangat mencintai manusia, Ia tidak menghendaki kita semua mengalami kebinasaan kekal.  "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak."  (Roma 3:10), maka upahnya ialah maut  (baca  Roma 6:23).

     Itulah sebabnya Allah menawarkan Yesus Kristus menjadi Juruselamat dunia yang akan membebaskan insan dari eksekusi dosa.  Penebusan dosa dilakukan melalui karya kematian-Nya di kayu salib, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak mengalami kebinasaan kekal.

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, lantaran di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada insan yang olehnya kita sanggup diselamatkan."  Kisah 4:12