Hina Di Mata Manusia, Berharga Di Mata Tuhan

Disadur dari , edisi 18 Januari 2016

Baca:  Efesus 3:1-13

"Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,"  Efesus 3:8

Manusia menilai sesamanya menurut apa yang dimiliki:  uang, harta benda, prestasi, kedudukan dan sebagainya.  Itulah sebabnya orang kaya cenderung berlaku sombong lantaran di mana-mana selalu dihargai dan dihormati.  Mereka enggan bergaul dengan orang miskin lantaran merasa bukan se-level.  Akhirnya mereka membentuk komunitas tersendiri:  kaum sosialita.

     Sesungguhnya makna orisinil dari kaum sosialita yaitu kumpulan orang-orang yang mempunyai derajat tinggi, kaya dan terpandang yang mempunyai jiwa sosial terhadap orang-orang yang kurang mampu.  Dewasa ini kata sosialita mengalami pergeseran makna lantaran selalu dikaitkan dengan kehidupan mewah, glamour dan menghambur-hamburkan uang untuk sekedar mendapat legalisasi atas kekayaannya.  Sementara mereka yang tidak punya apa-apa akan semakin terpinggirkan sehingga mereka menjadi sangat minder, merasa tidak berarti dan hina.  Tidak seharusnya kita berlaku demikian, lantaran di hadapan Tuhan semua insan yaitu sama.  Rasul Paulus sama sekali tidak merasa minder sebagai orang yang paling hina:  "Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini..."  Meski dihadapkan pada tekanan, penderitaan, aniaya, himpitan, kesukaran dan banyak sekali pergumulan berat lainnya Paulus tidak mengeluh dan berputus asa, sebaliknya ia tetap bisa mengucap syukur, bahkan dengan jujur mengakui bahwa dirinya yaitu orang yang paling hina.  Mengapa?  Karena Paulus menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan,  "...kita ini debu..."  (Mazmur 103:14), telanjang dan miskin, tetapi lantaran kasih-Nya Tuhan telah mengangkat hidupnya dan memilihnya untuk menjadi kawan kerja-Nya.  "...apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah..."  (1 Korintus 1:28).

     Jangan pernah berkecil hati dengan keadaan kita dikala ini!  Manusia boleh saja meremehkan dan merendahkan kita, tapi percayalah bahwa Tuhan sangat menyayangi kita!

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam bubuk dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,"  Mazmur 113:7