Janganlah Lari Ke Mesir!

Disadur dari , edisi 1 Oktober 2019

Baca:  Yesaya 30:1-17

"'Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,' maka kau akan lari dan lenyap. Katamu pula: 'Kami mau mengendarai kuda tangkas,' maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi."  Yesaya 30:16

Manakala kita menghadapi duduk masalah apa pun, yang biasa kita lakukan yaitu mencari cara bagaimana supaya segera terbebas dari duduk masalah tersebut.  Kita pun memutar otak sedemikian rupa, mereka-reka rencana untuk mencari jalan keluarnya.

     Ini pula yang dilakukan oleh bangsa Israel saat mereka dalam keadaan terjepit alasannya yaitu sedang terkepung oleh musuh.  Dalam ketakutan dan kepanikan mereka berusaha mencari jalan untuk menyelamatkan diri.  Pikiran mereka eksklusif tertuju kepada Mesir, dan ke sanalah mereka mencari pertolongan.  "Celakalah ... yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir. Tetapi pertolongan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu."  (Yesaya 30:1-3).  Mesir dan Firaun yaitu lambang dunia, citra wacana harta, kekayaan, koneksi, atau kekuatan insan yang dianggap besar lengan berkuasa dan sanggup memberi pertolongan.  Hasilnya?  Mesir dan rajanya tidak bisa menolong dan menyelamatkan bangsa Israel,  "...perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu. Sebab sekalipun pembesar-pembesar Yerusalem sudah ada di Zoan, dan utusan-utusannya sudah hingga ke Hanes, sekaliannya akan mendapat malu alasannya yaitu bangsa itu tidak sanggup memberi faedah kepada mereka, dan tidak sanggup memberi pertolongan atau faedah; melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan mereka."  (Yesaya 30:3-5).

     Mungkin Saudara sudah berdoa sekian usang meminta pertolongan Tuhan, bahkan mungkin Saudara mencapai tahap jenuh dan hilang kesabaran alasannya yaitu belum mendapat jawaban, kemudian timbul harapan untuk mencari pertolongan kepada yang lain.  Adakalanya Tuhan mengijinkan kita melewati proses  'menanti'  dengan tujuan supaya kita berdoa dengan tidak jemu-jemu dan berjuang melawan keputusasaan.

Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, Ia punya waktu yang terbaik!  Kala Ia sedang mempersiapkan berkat-Nya untuk kita, di sisi lain kita sendiri juga harus dipersiapkan.  Pertolongan kita yaitu Tuhan, bukan Mesir!