Tetap Mengalami Didikan Tuhan
Disadur dari , edisi 12 Oktober 2019
Baca: Amsal 6:20-35
"Karena perintah itu pelita, dan fatwa itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan," Amsal 6:23
Banyak orang kurang menyadari bahwa sebetulnya hidup ini mirip sebuah sekolah, dimana kita sanggup mencar ilmu dari setiap insiden atau insiden yang kita alami, mencar ilmu dari kegagalan, mencar ilmu dari masalah, mengerti arti kehadiran orang lain, mengerti wacana aturan-aturan yang berlaku dalam hidup bermasyarakat, dan sebagainya.
Dalam hidup kerohanian pun kita juga perlu berada di 'sekolah' nya Tuhan, siap mendapatkan fatwa dan didikan dari Tuhan. Tujuannya? Supaya kita tidak tetap sebagai 'bayi' rohani, tapi semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan menjadi remaja rohani, sehingga mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Daud, sekalipun sudah dipilih Tuhan, tetap mengalami didikan dari Tuhan dengan maksud untuk mengoreksi segala perbuatannya. Itu artinya Tuhan tidak menutup mata dengan membiarkan orang yang dikasihi dan dipilih-Nya itu melaksanakan dosa tanpa diperingatkan. Memang kita akui bahwa peringatan, koreksi dan didikan Tuhan sangat menyakitkan. Bagaimanapun juga, Daud bukanlah insan super yang tidak pernah melaksanakan kesalahan. Namun Daud tetap menjadi biji mata Tuhan, dan kasih Tuhan kepadanya tidak pernah berkurang sebab kesalahan yang pernah diperbuatnya, bahkan Ia berjanji bahwa dari keturunannyalah akan dibangkitkan Juruselamat (Kisah 13:23).
Begitu pula kita, yang telah dipilih Tuhan untuk menjadi umat kesayangan-Nya, bahkan yang telah diangkat menjadi anak-anak-Nya, Tuhan tetap ingin mendidik kita, mengoreksi kita, memperingatkan kita dari segala kesalahan-kesalahan kita, supaya kita tetap berjalan di jalan kebenaran-Nya. Jadi, jika dikala ini kita sedang mengalami didikan dari Tuhan, baik itu berupa masalah, sakit-penyakit, tekanan, dan semuanya itu begitu terasa menyakitkan, jangan sekali-kali beranggapan bahwa Tuhan tidak menyayangi kita, "Dan sudah lupakah kau akan nasihat yang berbicara kepada kau mirip kepada anak-anak: 'Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.'" (Ibrani 12:5-6).
Tuhan mendidik kita sebab Dia sangat menyayangi dan mempedulikan kita!
Baca: Amsal 6:20-35
"Karena perintah itu pelita, dan fatwa itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan," Amsal 6:23
Banyak orang kurang menyadari bahwa sebetulnya hidup ini mirip sebuah sekolah, dimana kita sanggup mencar ilmu dari setiap insiden atau insiden yang kita alami, mencar ilmu dari kegagalan, mencar ilmu dari masalah, mengerti arti kehadiran orang lain, mengerti wacana aturan-aturan yang berlaku dalam hidup bermasyarakat, dan sebagainya.
Dalam hidup kerohanian pun kita juga perlu berada di 'sekolah' nya Tuhan, siap mendapatkan fatwa dan didikan dari Tuhan. Tujuannya? Supaya kita tidak tetap sebagai 'bayi' rohani, tapi semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan menjadi remaja rohani, sehingga mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Daud, sekalipun sudah dipilih Tuhan, tetap mengalami didikan dari Tuhan dengan maksud untuk mengoreksi segala perbuatannya. Itu artinya Tuhan tidak menutup mata dengan membiarkan orang yang dikasihi dan dipilih-Nya itu melaksanakan dosa tanpa diperingatkan. Memang kita akui bahwa peringatan, koreksi dan didikan Tuhan sangat menyakitkan. Bagaimanapun juga, Daud bukanlah insan super yang tidak pernah melaksanakan kesalahan. Namun Daud tetap menjadi biji mata Tuhan, dan kasih Tuhan kepadanya tidak pernah berkurang sebab kesalahan yang pernah diperbuatnya, bahkan Ia berjanji bahwa dari keturunannyalah akan dibangkitkan Juruselamat (Kisah 13:23).
Begitu pula kita, yang telah dipilih Tuhan untuk menjadi umat kesayangan-Nya, bahkan yang telah diangkat menjadi anak-anak-Nya, Tuhan tetap ingin mendidik kita, mengoreksi kita, memperingatkan kita dari segala kesalahan-kesalahan kita, supaya kita tetap berjalan di jalan kebenaran-Nya. Jadi, jika dikala ini kita sedang mengalami didikan dari Tuhan, baik itu berupa masalah, sakit-penyakit, tekanan, dan semuanya itu begitu terasa menyakitkan, jangan sekali-kali beranggapan bahwa Tuhan tidak menyayangi kita, "Dan sudah lupakah kau akan nasihat yang berbicara kepada kau mirip kepada anak-anak: 'Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.'" (Ibrani 12:5-6).
Tuhan mendidik kita sebab Dia sangat menyayangi dan mempedulikan kita!