Terang Mengalahkan Kegelapan

Disadur dari , edisi 15 Oktober 2019

Baca:  Efesus 5:1-21

"...segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh jelas itu menjadi nampak, lantaran semua yang nampak yaitu terang."  Efesus 5:13

Keberadaan orang percaya di tengah dunia ini yaitu jelas dunia  (Matius 5:14a).  Kita ini yaitu pelita-pelita Kristus di tengah dunia ini yang seharusnya memiliki kuasa untuk membawa dampak, menguasai dan mengubah keadaan.  Bagaimana bisa menjadi terang, apabila pelita tersebut tertutup oleh gantang?  Pastilah pelita itu tidak akan bisa memancarkan cahaya bagi sekitarnya.  Gantang yaitu wadah untuk mengukur atau menakar beras, ukuran dosis yang berisikan 3,125 kg.

     Pelita yang tertutup oleh gantang yaitu citra dari kehidupan orang Nasrani yang tidak bisa menjadi berkat atau kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitarnya.  Kaprikornus pelita dihentikan ditutupi, disembunyikan, apalagi dipadamkan!  Sebaliknya, pelita harus diangkat ke daerah yang tinggi, biar sinarnya sanggup memancar dan menerangi seluruh ruangan, sama menyerupai sebuah kota yang berada di atas gunung tinggi, yang tidak luput dari pandangan, dimana semua mata akan tertuju kepada kota itu.  Rasul Paulus memperingatkan,  " Memang dahulu kau yaitu kegelapan, tetapi kini kau yaitu jelas di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai belum dewasa terang,"  (Efesus 5:8), dan sebagai belum dewasa jelas kita tidak lagi  "...turut mengambil penggalan dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu."  (Efesus 5:11).  Dengan kata lain belum dewasa jelas tidak lagi berkompromi dengan dunia ini dan tidak lagi hidup menuruti impian daging.

     Dunia semakin hari semakin diliputi oleh kegelapan yang pekat lantaran kejahatan insan yang semakin memuncak!  Kegelapan hanya sanggup dikalahkan oleh terang.  Sepekat apa pun kegelapan itu, jelas tetap bisa menembusnya.  Sebagai belum dewasa jelas kita harus bisa menembus dan mengalahkan kegelapan dunia ini melalui keteladanan hidup kita, lantaran keteladanan itu jauh lebih dahsyat kekuatannya daripada perkataan semata.  Kekristenan yaitu sesuatu yang bisa dilihat, bukan hanya di dalam gedung gereja dengan segala hal yang berbau pelayanan, tapi dunia ingin melihat bukti melalui perkataan dan perbuatan yang tampak positif dalam kehidupan sehari-hari.

Kita gagal menjadi jelas bagi dunia selama hidup kita tidak bisa menjadi teladan!