Sedikit Tak Apa, Asalkan Benar

Disadur dari , edisi 13 Oktober 2019

Baca:  Mazmur 37:16-26

"Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik;"  Mazmur 37:16

Dalam kehidupan bermasyarakat, hal pertama yang orang perhatikan dalam menilai sesamanya ialah melihat status ekonomi dan juga kedudukan.  Itulah sebabnya, orang kaya dan orang yang bertitel tinggi akan lebih dihargai dan dihormati dibandingkan dengan mereka yang ekonominya pas-pasan.  Itulah insan di dunia, yang selalu melihat apa yang di depan mata, selalu menekankan pada hasil atau kuantitas.  Mereka tidak peduli dengan apa yang namanya  'proses', tak peduli bagaimana caranya seseorang mendapat harta kekayaan atau jabatan, entah dengan jalan pintas, bekerja dengan cara tidak halal, atau mungkin bermain-main dengan kuasa-kuasa gelap.

     Sesungguhnya hidup itu bukan soal apa yang sanggup kita miliki, tapi cara untuk memperolehnya juga harus diperhatikan dengan benar.  Inilah yang seringkali diabaikan oleh kebanyakan orang!  Apalah artinya mempunyai kekayaan yang berlimpah, kalau untuk mendapatkannya seseorang harus mengorbankan harga dirinya, melanggar aturan dan menyimpang dari kebenaran?  Tuhan mau cara yang kita lakukan untuk mendapat kekayaan itu benar.  Tuhan juga menghendaki kita bekerja dengan rajin, terus berusaha dan tak lupa untuk selalu berdoa  (hidup dalam kebenaran), hingga kita meraih semua yang Tuhan sediakan bagi kita.  "Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan."  (Amsal 15:16).

     Sedikit  (secara kuantitas)  kalau disertai kebenaran hidup, suatu ketika niscaya akan bertambah, mendatangkan kebahagiaan dan tenang sejahtera di hati.  Sekalipun banyak harta, kalau tidak disertai dengan kebenaran alias hasil dari kejahatan atau menghalalkan segala cara, maka lenyapnya pun juga akan seketika atau sesat, tanpa membawa manfaat apa pun, bahkan justru akan mendatangkan problem dan malapetaka dalam hidup seseorang.  Maka dari itu  "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, lantaran tiba-tiba ia bersayap, kemudian terbang ke angkasa menyerupai rajawali."  (Amsal 23:4-5).

"Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut."  Amsal 10:2