Keledai Juga Dapat Digunakan Tuhan
Disadur dari , edisi 19 Oktober 2019
Baca: Bilangan 22:21-35
"Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: 'Bukankah saya ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu hingga sekarang? Pernahkah saya berbuat demikian kepadamu?' Jawabnya: 'Tidak."' Bilangan 22:30
Keledai ialah salah satu binatang jinak yang sudah semenjak usang mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia: sebagai binatang beban, sarana transportasi, penarik kereta kuda maupun pembajak di ladang. Sesungguhnya keledai bukanlah termasuk binatang yang pintar, tetapi dalam kejadian ini, keledai milik Bileam ini mengatakan kepintarannya. Itu terjadi lantaran Tuhan yang bekerja. "Ketika itu TUHAN membuka verbal keledai itu, sehingga dia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, hingga engkau memukul saya tiga kali?" (Bilangan 22:28). Percakapan antara Bileam dan keledainya ini terjadi bukan hanya lantaran Bileam telah memukul keledainya, tetapi ada suatu maksud. Tuhan membuka verbal keledai sehingga bisa berbicara untuk menegur dan mengingatkan Bileam atas perbuatannya yang jahat di hadapan Tuhan.
Rasul Petrus pun mengutip kejadian ini sebagai suatu pembelajaran bagi orang-orang yang telah meninggalkan Tuhan: "Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, lantaran keledai beban yang bisu berbicara dengan bunyi insan dan mencegah kebebalan nabi itu." (2 Petrus 2:16). Tuhan menggunakan seekor keledai untuk menegur dan memperingatkan Bileam, yang diminta oleh Balak (raja Moab) untuk mengucapkan kutuk atas bangsa Israel. Tetapi Tuhan menegur dan memperingatkan Bileam melalui keledainya itu, sehingga alhasil Bileam sanggup berkata, "Segala yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan." (Bilangan 23:26). Dari kejadian ini ada pelajaran berharga, yaitu bahwa Tuhan bisa menggunakan apa saja dan siapa saja untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya. Bagi Tuhan tidak ada kasus yang mustahil.
Jangan pernah berpikir bahwa Tuhan tidak mungkin menggunakan hidup Saudara lantaran Saudara merasa tidak punya sesuatu yang sanggup dibanggakan, tak punya apa-apa, kemampuan pun serasa tak ada. Jangan sekali-kali mengalah pada keadaan yang menciptakan Saudara kehilangan kesempatan untuk maju di dalam Tuhan.
Jika Tuhan bisa menggunakan keledai, yang hanyalah seekor binatang, bukan kasus tidak mungkin Tuhan sanggup menggunakan hidup Saudara untuk menggenapi rencana-Nya!
Baca: Bilangan 22:21-35
"Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: 'Bukankah saya ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu hingga sekarang? Pernahkah saya berbuat demikian kepadamu?' Jawabnya: 'Tidak."' Bilangan 22:30
Keledai ialah salah satu binatang jinak yang sudah semenjak usang mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia: sebagai binatang beban, sarana transportasi, penarik kereta kuda maupun pembajak di ladang. Sesungguhnya keledai bukanlah termasuk binatang yang pintar, tetapi dalam kejadian ini, keledai milik Bileam ini mengatakan kepintarannya. Itu terjadi lantaran Tuhan yang bekerja. "Ketika itu TUHAN membuka verbal keledai itu, sehingga dia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, hingga engkau memukul saya tiga kali?" (Bilangan 22:28). Percakapan antara Bileam dan keledainya ini terjadi bukan hanya lantaran Bileam telah memukul keledainya, tetapi ada suatu maksud. Tuhan membuka verbal keledai sehingga bisa berbicara untuk menegur dan mengingatkan Bileam atas perbuatannya yang jahat di hadapan Tuhan.
Rasul Petrus pun mengutip kejadian ini sebagai suatu pembelajaran bagi orang-orang yang telah meninggalkan Tuhan: "Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, lantaran keledai beban yang bisu berbicara dengan bunyi insan dan mencegah kebebalan nabi itu." (2 Petrus 2:16). Tuhan menggunakan seekor keledai untuk menegur dan memperingatkan Bileam, yang diminta oleh Balak (raja Moab) untuk mengucapkan kutuk atas bangsa Israel. Tetapi Tuhan menegur dan memperingatkan Bileam melalui keledainya itu, sehingga alhasil Bileam sanggup berkata, "Segala yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan." (Bilangan 23:26). Dari kejadian ini ada pelajaran berharga, yaitu bahwa Tuhan bisa menggunakan apa saja dan siapa saja untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya. Bagi Tuhan tidak ada kasus yang mustahil.
Jangan pernah berpikir bahwa Tuhan tidak mungkin menggunakan hidup Saudara lantaran Saudara merasa tidak punya sesuatu yang sanggup dibanggakan, tak punya apa-apa, kemampuan pun serasa tak ada. Jangan sekali-kali mengalah pada keadaan yang menciptakan Saudara kehilangan kesempatan untuk maju di dalam Tuhan.
Jika Tuhan bisa menggunakan keledai, yang hanyalah seekor binatang, bukan kasus tidak mungkin Tuhan sanggup menggunakan hidup Saudara untuk menggenapi rencana-Nya!