Waktu Yang Kuasa Ialah Yang Terbaik

Disadur dari , edisi 5 Agustus 2019

Baca:  Yesaya 40:25-31

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."  Yesaya 40:31

Sudah menjadi diam-diam umum bahwa menunggu yakni pekerjaan yang sangat membosankan.  Kalau kita punya kesibukan atau ada sesuatu yang dikerjakan rasanya waktu berjalan sangat cepat, tetapi jikalau kita menunggu tanpa ada sesuatu yang dikerjakan, walaupun kita tahu bahwa yang kita tunggu itu niscaya datang, akan terasa usang dan sangat membosankan.  Dalam situasi ini kita simpel sekali berubah sikap:  menggerutu, mengeluh, bersungut-sungut lantaran tak sabar.

     Hal ini juga terjadi dalam kehidupan doa!  Pada dikala kita menanti datangnya tanggapan doa dari Tuhan seringkali kita tidak sabar, mengalah di tengah jalan dan berhenti berharap, lantaran mata jasmani kita belum melihat secara faktual tanggapan doa tersebut.  Padahal bergotong-royong Tuhan telah mempersiapkan berkat yang kita perlukan, hanya waktunya belum tiba, lantaran Tuhan lebih tahu kapan waktu yang terbaik untuk menjawab doa-doa kita.  Saat-saat menunggu inilah dikala yang berbahaya dan merupakan ujian bagi seseorang.  Ketidaksabaran dalam menunggu tanggapan seringkali menciptakan seseorang menempuh jalan pintas, mencari jalan keluar untuk masalahnya dengan mengandalkan kekuatan sendiri.  Ketidaksabaran dalam menanti-nantikan Tuhan inilah yang justru menjadi penghambat berkat baginya sendiri.  Mungkin dikala menempuh jalan pintas kita mendapat apa yang kita perlukan, tapi seringkali apa yang kita peroleh malah menjadikan problem yang gres bagi kita,  "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."  (Amsal 10:22).

     Oleh lantaran itu bersabarlah dan tetap nanti-nantikan Tuhan!  Sebab waktu kita bukanlah waktu Tuhan.  Pertolongan dan tanggapan dari Tuhan itu tidak pernah terlambat dan juga tidak terlalu cepat.  Mungkin kita berpikir bahwa Tuhan terlambat dalam bertindak, tapi bergotong-royong tidak demikian, hanya kita saja yang terburu-buru, tidak sabar menanti-nantikan Tuhan.  Jangan sekali-kali bertindak mendahului kehendak Tuhan, tapi nantikanlah Dia dengan sabar, Tuhan niscaya menolong.  

"Ia menciptakan segala sesuatu indah pada waktunya,"  Pengkhotbah 3:11