Jangan Lupakan Karya Keselamatan Yang Kuasa (2)
Disadur dari , edisi 2 Oktober 2017
Baca: Mazmur 77:1-21
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, saya hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala." Mazmur 77:12
Tindakan mengingat-ingat apa yang telah Tuhan perbuat di waktu lalu, jikalau tanpa dilandasi oleh perilaku iman, hanya akan menghasilkan nostalgia belaka. Namun jikalau tindakan mengingat-ingat karya Tuhan ini dilandasi dengan perilaku dogma atau respons hati yang faktual akan menghasilkan kekuatan dan peneguhan untuk lebih berkomitmen makin setia kepada Tuhan. Pemazmur menulis: "Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:13).
Mengingat-ingat perbuatan-perbuatan Tuhan dan keajaiban kuasa-Nya yaitu hal yang harus kita lakukan, terlebih-lebih dikala sedang dalam problem atau penderitaan, alasannya pada situasi itu seringkali kita gampang sekali menjadi lemah, putus asa, dan kehilangan pengharapan. Yosua berusaha mengingatkan umat Israel untuk tidak melupakan begitu saja karya keselamatan Tuhan dan mengajak mereka untuk menciptakan pilihan hidup yang benar. Ia mau bahwa keputusan yang mereka ambil bukan alasannya keterpaksaan, tapi benar-benar atas kesadaran dan kerelaan hati. "Tetapi jikalau kau anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kau akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kau diami ini." (Yosua 24:15). Tindakan Yosua ini mencerminkan perilaku seorang pemimpin yang cerdik dan bijak. Yosua menambahkan, "Tetapi saya dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15b). Keteladanan yang ditunjukkan Yosua berdampak, umat Israel pun menciptakan pilihan hidup yang benar dengan berkata, "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!" (Yosua 24:16).
Pula karya keselamatan yang Kristus kerjakan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib hendaknya semakin menguatkan dan meneguhkan kita untuk bersungguh-sungguh lagi dalam mengiring Tuhan. "Sebab kau telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:20).
Karena anugerah Tuhan semata kita diselamatkan, alasannya itu beribadahlah kepada-Nya dengan hati yang takut dan gentar!
Baca: Mazmur 77:1-21
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, saya hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala." Mazmur 77:12
Tindakan mengingat-ingat apa yang telah Tuhan perbuat di waktu lalu, jikalau tanpa dilandasi oleh perilaku iman, hanya akan menghasilkan nostalgia belaka. Namun jikalau tindakan mengingat-ingat karya Tuhan ini dilandasi dengan perilaku dogma atau respons hati yang faktual akan menghasilkan kekuatan dan peneguhan untuk lebih berkomitmen makin setia kepada Tuhan. Pemazmur menulis: "Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:13).
Mengingat-ingat perbuatan-perbuatan Tuhan dan keajaiban kuasa-Nya yaitu hal yang harus kita lakukan, terlebih-lebih dikala sedang dalam problem atau penderitaan, alasannya pada situasi itu seringkali kita gampang sekali menjadi lemah, putus asa, dan kehilangan pengharapan. Yosua berusaha mengingatkan umat Israel untuk tidak melupakan begitu saja karya keselamatan Tuhan dan mengajak mereka untuk menciptakan pilihan hidup yang benar. Ia mau bahwa keputusan yang mereka ambil bukan alasannya keterpaksaan, tapi benar-benar atas kesadaran dan kerelaan hati. "Tetapi jikalau kau anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kau akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kau diami ini." (Yosua 24:15). Tindakan Yosua ini mencerminkan perilaku seorang pemimpin yang cerdik dan bijak. Yosua menambahkan, "Tetapi saya dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15b). Keteladanan yang ditunjukkan Yosua berdampak, umat Israel pun menciptakan pilihan hidup yang benar dengan berkata, "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!" (Yosua 24:16).
Pula karya keselamatan yang Kristus kerjakan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib hendaknya semakin menguatkan dan meneguhkan kita untuk bersungguh-sungguh lagi dalam mengiring Tuhan. "Sebab kau telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:20).
Karena anugerah Tuhan semata kita diselamatkan, alasannya itu beribadahlah kepada-Nya dengan hati yang takut dan gentar!