Tuhan Benci Kemunafikan

Disadur dari , edisi 23 Oktober 2017

Baca:  Matius 7:1-5

"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan terperinci untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."  Matius 7:5

Orang Farisi dan Saduki merupakan orang-orang yang mengerti betul perihal aturan Taurat, tetapi mereka sendiri tidak melaksanakan Taurat itu  (baca  Matius 23:3).  Tuhan Yesus menggambarkan bahwa keadaan mereka  "...sama menyerupai kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang higienis tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran."  (Matius 23:27).  Karena itu Tuhan menyebut mereka sebagai orang-orang yang munafik dan Tuhan sangat benci akan hal itu.

     Arti kata munafik adalah:  berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi bahwasanya dalam hatinya tidak;  suka  (selalu)  menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya;  bermuka dua.  Sampai hari ini ada banyak orang Katolik yang hidup dalam kemunafikan.  Sewaktu di gereja terlihat begitu rohani, tampak beribadah dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, begitu melangkah keluar dari pintu pagar gereja semuanya pribadi berubah, kembali kepada kehidupan usang dan menyayangi dunia.  Tidak sedikit pula suami-suami atau isteri-isteri menjalani kehidupan rumah tangganya dengan kemunafikan, tidak menyayangi pasangannya dengan sepenuh hati.  Akibatnya rumah tangga menjadi hancur berantakan!

     Kemunafikan menciptakan orang tidak sanggup melihat kesalahan sendiri, tapi cenderung gampang menghakimi orang lain.  "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?"  (Matius 7:3).  Kemunafikan menghalangi kita untuk mendapatkan tanggapan doa.  "Dan apabila kau berdoa, janganlah berdoa menyerupai orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan bangun dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang."  (Matius 6:5).  Kemunafikan menghambat pertumbuhan rohani kita,  "Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu tipu daya dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama menyerupai bayi yang gres lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kau bertumbuh dan beroleh keselamatan,"  (1 Petrus 2:1-2).

Buang semua kemunafikan dan jadilah orang Katolik yang benar-benar taat!