Menang Alasannya Yakni Mengandalkan Yang Kuasa (2)
Disadur dari , edisi 24 September 2017
Baca: 1 Samuel 17:40-58
"Engkau mendatangi saya dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi saya mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." 1 Samuel 17:45
Saul sangat mencurigai kemampuan Daud berhadapan dengan Goliat, lantaran itu ia mengenakan kepada Daud baju perang, lengkap dengan ketopong tembaga di kepala dan dikenakannya pula baju zirah. Atas saran Saul Daud pun mengenakan anyir perang itu dan mencoba berjalan, namun berkatalah ia, "'Aku tidak sanggup berjalan dengan menggunakan ini, alasannya yaitu belum pernah saya mencobanya.' Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:39b). Hal ini menunjukkan suatu hikmat kepada kita bahwa 'pakaian kebesaran', pangkat, kehormatan dan sebagainya seringkali membawa kita tak sanggup bergerak dan berjalan sesuai pimpinan Roh Kudus. Karena itu kita harus menanggalkan segala perlengkapan duniawi yang membebani hidup kita supaya kuasa Tuhan dinyatakan bagi kita.
Keberanian Daud menghadapi Goliat bukan lantaran nekat, tapi ia mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan menyertainya. "TUHAN yang telah melepaskan saya dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan saya dari tangan orang Filistin itu." (1 Samuel 17:37). Bersama Tuhan Daud sanggup melawan dan mengalahkan binatang-binatang buas, bersama-Nya pula ia niscaya bisa mengalahkan Goliat, "Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama ibarat salah satu dari pada hewan itu, lantaran ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." (1 Samuel 17:36b).
Jika Goliat sangat mengandalkan kekuatan dan kemampuannya secara fisik untuk berperang, berbeda dengan Daud yang menyadari bahwa kekuatan, kemampuan dan kecanggihan peralatan tempur bukanlah segala-galanya, tetapi kuasa Tuhanlah yang memegang peranan penting dalam pertempuran yang dihadapinya. Apa yang terjadi kemudian? Daud dengan penuh iktikad mengambil sebuah kerikil dari dalam kantongnya, kemudian diumbannya Goliat sempurna di dahinya, dan ia pun jatuh tersungkur.... "Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan." (1 Samuel 17:50).
Untuk sanggup mengalahkan 'Goliat' dalam hidup ini kita harus mengandalkan Tuhan dan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan manusia.
Baca: 1 Samuel 17:40-58
"Engkau mendatangi saya dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi saya mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." 1 Samuel 17:45
Saul sangat mencurigai kemampuan Daud berhadapan dengan Goliat, lantaran itu ia mengenakan kepada Daud baju perang, lengkap dengan ketopong tembaga di kepala dan dikenakannya pula baju zirah. Atas saran Saul Daud pun mengenakan anyir perang itu dan mencoba berjalan, namun berkatalah ia, "'Aku tidak sanggup berjalan dengan menggunakan ini, alasannya yaitu belum pernah saya mencobanya.' Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:39b). Hal ini menunjukkan suatu hikmat kepada kita bahwa 'pakaian kebesaran', pangkat, kehormatan dan sebagainya seringkali membawa kita tak sanggup bergerak dan berjalan sesuai pimpinan Roh Kudus. Karena itu kita harus menanggalkan segala perlengkapan duniawi yang membebani hidup kita supaya kuasa Tuhan dinyatakan bagi kita.
Keberanian Daud menghadapi Goliat bukan lantaran nekat, tapi ia mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan menyertainya. "TUHAN yang telah melepaskan saya dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan saya dari tangan orang Filistin itu." (1 Samuel 17:37). Bersama Tuhan Daud sanggup melawan dan mengalahkan binatang-binatang buas, bersama-Nya pula ia niscaya bisa mengalahkan Goliat, "Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama ibarat salah satu dari pada hewan itu, lantaran ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." (1 Samuel 17:36b).
Jika Goliat sangat mengandalkan kekuatan dan kemampuannya secara fisik untuk berperang, berbeda dengan Daud yang menyadari bahwa kekuatan, kemampuan dan kecanggihan peralatan tempur bukanlah segala-galanya, tetapi kuasa Tuhanlah yang memegang peranan penting dalam pertempuran yang dihadapinya. Apa yang terjadi kemudian? Daud dengan penuh iktikad mengambil sebuah kerikil dari dalam kantongnya, kemudian diumbannya Goliat sempurna di dahinya, dan ia pun jatuh tersungkur.... "Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan." (1 Samuel 17:50).
Untuk sanggup mengalahkan 'Goliat' dalam hidup ini kita harus mengandalkan Tuhan dan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan manusia.