Berpaling Dari Injil Yang Sejati (1)

Disadur dari , edisi 13 November 2015

Baca:  Galatia 1:6-10

"Aku heran, bahwa kau begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang bahwasanya bukan Injil."  Galatia 1:6-7

Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Galatia lantaran ia mendengar ada guru-guru palsu yang menanamkan fatwa sesat atau  'injil lain'  ke tengah-tengah jemaat.  Mereka dengan sengaja menghasut jemaat supaya menolak fatwa kebenaran yang disampaikan Paulus dan melawan beliau dengan mempertanyakan status kerasulannya.  Itulah sebabnya di awal suratnya rasul Paulus menegaskan bahwa dirinya adalah  "...seorang rasul, bukan lantaran manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,"  (ayat 1).

     Disebut  'injil lain'  lantaran fatwa yang disampaikan guru-guru palsu tersebut telah menyimpang dari esensi Alkitab sejati yang menegaskan bahwa insan dibenarkan melalui iman kepada Yesus Kristus.  "Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh lantaran melaksanakan aturan Taurat, tetapi hanya oleh lantaran iman dalam Kristus Yesus."  (Galatia 2:16).  Sementara guru-guru palsu mengajarkan bahwa keselamatan sanggup diperoleh bukan hanya melalui iman kepada Kristus saja, tapi perlu ditambahi dengan menaati aturan taurat, melaksanakan tradisi Yahudi dan juga merayakan hari-hari raya.  Semua fatwa atau gagasan yang bersumber dari pikiran manusia, agama dan juga tradisi tidak sanggup dicampuradukkan dengan isi Alkitab yang sejati.  Jika hal itu dikompromikan sama artinya memutarbalikkan Alkitab Kristus.  "Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kau suatu injil yang berbeda dengan Alkitab yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, kini kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kau terima, terkutuklah dia."  (Galatia 1:8-9).

     Terkutuk berarti berada di bawah eksekusi Allah atau akan dimurkai Allah.  Karena hasutan guru-guru palsu, keyakinan jemaat di Galatia terhadap Alkitab Kristus menjadi goyah dan mereka pun melaksanakan tindakan kompromi.

"Sebab lantaran kasih karunia kau diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi proteksi Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:"  Efesus 2:8-9