Hidup Berubah: Melupakan Era Lalu
Disadur dari , edisi 18 November 2015
Baca: Filipi 3:1b-16
"Oleh lantaran Dialah saya telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, agar saya memperoleh Kristus," Filipi 3:8b
Rasul Paulus menegaskan, "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia yaitu ciptaan baru: yang usang sudah berlalu, bahwasanya yang gres sudah datang." (2 Korintus 5:17), artinya kita harus menanggalkan insan usang dan hidup sebagai insan yang baru. Salah satu upaya menanggalkan insan usang yaitu melupakan masa kemudian ibarat yang dilakukan rasul Paulus ini, "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku," (Filipi 3:13). Masa kemudian sudah berlalu dan tak mungkin terulang kembali lantaran waktu terus berjalan maju. Ada sebagian orang yang membangga-banggakan masa kemudian lantaran diwarnai prestasi dan kejayaan. Tetapi ada pula yang sulit sekali melupakan masa kemudian lantaran penuh kegagalan atau hal-hal yang menyayat hati sehingga menimbulkan stress berat yang berkepanjangan. Jika kita terus dibayang-bayangi oleh masa kemudian hingga kapan pun kita tidak akan pernah move on.
Sejak berjumpa Kristus Paulus mengalami perubahan hidup sehingga sanggup berkata bahwa masa kemudian atau segala sesuatu yang telah ia raih di luar Kristus tak lebih dari sampah yang tidak berguna, "...apa yang dahulu merupakan laba bagiku, kini kuanggap rugi lantaran Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, lantaran pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya." (Filipi 3:7-8a). Hidup kita pun akan berubah bila kita punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan dan mengalami jamahan tangan Tuhan, lantaran jamahan-Nya selalu membawa perubahan, pemulihan, kesembuhan dan mujizat. Paulus, yang dulunya yaitu penganiaya jemaat, kini mengabdikan seluruh hidupnya bagi Kristus dan rela mati bagi Dia.
Supaya sanggup mengalami perubahan hidup yang bahwasanya kita harus turut disalibkan bersama Kristus, mempunyai penyerahan diri kepada Tuhan, punya tekad besar lengan berkuasa untuk meninggalkan masa kemudian atau kehidupan lama. Jika kita sudah meninggalkan kehidupan usang jangan menoleh ke belakang lagi ibarat isteri Lot, yang karenanya menjadi tiang garam (baca Kejadian 19:26).
"...aku hidup, tetapi bukan lagi saya sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Galatia 2:20a. Inilah arti perubahan hidup.
Baca: Filipi 3:1b-16
"Oleh lantaran Dialah saya telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, agar saya memperoleh Kristus," Filipi 3:8b
Rasul Paulus menegaskan, "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia yaitu ciptaan baru: yang usang sudah berlalu, bahwasanya yang gres sudah datang." (2 Korintus 5:17), artinya kita harus menanggalkan insan usang dan hidup sebagai insan yang baru. Salah satu upaya menanggalkan insan usang yaitu melupakan masa kemudian ibarat yang dilakukan rasul Paulus ini, "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku," (Filipi 3:13). Masa kemudian sudah berlalu dan tak mungkin terulang kembali lantaran waktu terus berjalan maju. Ada sebagian orang yang membangga-banggakan masa kemudian lantaran diwarnai prestasi dan kejayaan. Tetapi ada pula yang sulit sekali melupakan masa kemudian lantaran penuh kegagalan atau hal-hal yang menyayat hati sehingga menimbulkan stress berat yang berkepanjangan. Jika kita terus dibayang-bayangi oleh masa kemudian hingga kapan pun kita tidak akan pernah move on.
Sejak berjumpa Kristus Paulus mengalami perubahan hidup sehingga sanggup berkata bahwa masa kemudian atau segala sesuatu yang telah ia raih di luar Kristus tak lebih dari sampah yang tidak berguna, "...apa yang dahulu merupakan laba bagiku, kini kuanggap rugi lantaran Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, lantaran pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya." (Filipi 3:7-8a). Hidup kita pun akan berubah bila kita punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan dan mengalami jamahan tangan Tuhan, lantaran jamahan-Nya selalu membawa perubahan, pemulihan, kesembuhan dan mujizat. Paulus, yang dulunya yaitu penganiaya jemaat, kini mengabdikan seluruh hidupnya bagi Kristus dan rela mati bagi Dia.
Supaya sanggup mengalami perubahan hidup yang bahwasanya kita harus turut disalibkan bersama Kristus, mempunyai penyerahan diri kepada Tuhan, punya tekad besar lengan berkuasa untuk meninggalkan masa kemudian atau kehidupan lama. Jika kita sudah meninggalkan kehidupan usang jangan menoleh ke belakang lagi ibarat isteri Lot, yang karenanya menjadi tiang garam (baca Kejadian 19:26).
"...aku hidup, tetapi bukan lagi saya sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Galatia 2:20a. Inilah arti perubahan hidup.