Orang Percaya: Umat Pilihan Yang Kuasa (1)
Disadur dari , edisi 16 Desember 2015
Baca: 2 Tesalonika 2:13-17
"...sebab Allah dari mulanya telah memilih kau untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kau dan dalam kebenaran yang kau percayai." 2 Tesalonika 2:13
Menjadi orang percaya atau orang Nasrani bukanlah kebetulan terjadi, sebab "Bukan kau yang menentukan Aku, tetapi Akulah yang menentukan kamu." (Yohanes 15:16a), dan "Tidak ada seorangpun yang sanggup tiba kepada-Ku, jikalau beliau tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku," (Yohanes 6:44). Artinya kita ialah orang-orang pilihan Tuhan yang dipanggil masuk ke dalam kehendak dan rencana-Nya. Ini menawarkan bahwa kita istimewa dan berharga di mata Tuhan lantaran dipilih di antara jutaan umat insan di muka bumi ini. Bukankah banyak yang lebih pandai, lebih kaya, lebih kuat, lebih bertalenta, lebih segala-galanya dibandingkan dengan kita, tapi mengapa Tuhan menentukan kita? Jelas Tuhan menentukan kita bukan lantaran besar lengan berkuasa dan gagah kita, namun semata-mata lantaran anugerah-Nya. Karena itulah tidak ada alasan bagi kita menjadi sombong!
Banyak orang Nasrani yang beranggapan keliru bahwa jikalau telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan berarti perjalanan hidup kita akan terbebas dari masalah, mulus tanpa hambatan; kita pun sanggup menjalani hidup dengan semau gue, bermalas-malasan, berbuat dosa pun tidak apa-apa, toh nantinya kita akan selamat dan dijamin tetap masuk sorga. Itu pemahaman yang salah! Rasul Paulus memeringatkan, "...karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja menyerupai waktu saya masih hadir, tetapi terlebih pula kini waktu saya tidak hadir, lantaran Allahlah yang mengerjakan di dalam kau baik kemauan maupun pekerjaan berdasarkan kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, biar kau tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai bawah umur Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kau bercahaya di antara mereka menyerupai bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:12-15).
Pemilihan Tuhan atas kita seharusnya menciptakan kita lebih bersyukur, menghormati Tuhan dan semakin menyayangi Dia. Kita yang seharusnya dimurkai dan binasa lantaran dosa dan pelanggaran dipilih dan diselamatkan oleh Tuhan.
"Sebab lantaran kasih karunia kau diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi santunan Allah," Efesus 2:8
Baca: 2 Tesalonika 2:13-17
"...sebab Allah dari mulanya telah memilih kau untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kau dan dalam kebenaran yang kau percayai." 2 Tesalonika 2:13
Menjadi orang percaya atau orang Nasrani bukanlah kebetulan terjadi, sebab "Bukan kau yang menentukan Aku, tetapi Akulah yang menentukan kamu." (Yohanes 15:16a), dan "Tidak ada seorangpun yang sanggup tiba kepada-Ku, jikalau beliau tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku," (Yohanes 6:44). Artinya kita ialah orang-orang pilihan Tuhan yang dipanggil masuk ke dalam kehendak dan rencana-Nya. Ini menawarkan bahwa kita istimewa dan berharga di mata Tuhan lantaran dipilih di antara jutaan umat insan di muka bumi ini. Bukankah banyak yang lebih pandai, lebih kaya, lebih kuat, lebih bertalenta, lebih segala-galanya dibandingkan dengan kita, tapi mengapa Tuhan menentukan kita? Jelas Tuhan menentukan kita bukan lantaran besar lengan berkuasa dan gagah kita, namun semata-mata lantaran anugerah-Nya. Karena itulah tidak ada alasan bagi kita menjadi sombong!
Banyak orang Nasrani yang beranggapan keliru bahwa jikalau telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan berarti perjalanan hidup kita akan terbebas dari masalah, mulus tanpa hambatan; kita pun sanggup menjalani hidup dengan semau gue, bermalas-malasan, berbuat dosa pun tidak apa-apa, toh nantinya kita akan selamat dan dijamin tetap masuk sorga. Itu pemahaman yang salah! Rasul Paulus memeringatkan, "...karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja menyerupai waktu saya masih hadir, tetapi terlebih pula kini waktu saya tidak hadir, lantaran Allahlah yang mengerjakan di dalam kau baik kemauan maupun pekerjaan berdasarkan kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, biar kau tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai bawah umur Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kau bercahaya di antara mereka menyerupai bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:12-15).
Pemilihan Tuhan atas kita seharusnya menciptakan kita lebih bersyukur, menghormati Tuhan dan semakin menyayangi Dia. Kita yang seharusnya dimurkai dan binasa lantaran dosa dan pelanggaran dipilih dan diselamatkan oleh Tuhan.
"Sebab lantaran kasih karunia kau diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi santunan Allah," Efesus 2:8