Hidup Dalam Ketidakpuasan (2)
Disadur dari , edisi 2 Desember 2015
Baca: Bilangan 11:4-23
"Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: 'Siapakah yang akan memberi kita makan daging?'" Bilangan 11:4
Meski sudah dipelihara Tuhan dengan manna, roti dari sorga, orang-orang Israel tetap saja bersungut-sungut dan malah menangis secara bersamaan di depan pintu kemah Musa meminta daging. "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?" (ayat nas). Mereka membanding-bandingkan dikala hidup di Mesir: "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi kini kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (ayat 5-6). Yang dipikirkan orang-orang Israel hanyalah urusan perut saja, sehingga mereka lebih suka menjadi budak di Mesir daripada menjadi orang yang merdeka.
Situasi semakin diperparah dengan kehadiran orang-orang bajingan di antara mereka yang rakus, sehingga keberadaannya semakin memberi efek jelek bagi orang Israel. Musa tidak habis pikir dengan apa yang diperbuat oleh orang-orang Israel sehingga hal itu nyaris membuatnya frustasi, kemudian dia memohon belas kasihan kepada Tuhan, "Dari manakah saya mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. Aku seorang diri tidak sanggup memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, alasannya terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh saya saja, jikalau saya menerima kasih karunia di mata-Mu, agar saya tidak harus melihat celakaku." (ayat 13-15). Tuhan pun memperlihatkan belas kasihan-Nya dan berjanji akan memperlihatkan daging, "Bukan hanya satu hari kau akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, tetapi genap sebulan lamanya, hingga keluar dari dalam hidungmu dan hingga kau muak--" (ayat 19-20), dan akad itu digenapi-Nya (ayat 11:35).
Bersungut-sungut seringkali diperbuat oleh banyak orang Katolik ketika menghadapi masalah.
Sungut-sungut yaitu tanda ketidakpercayaan dan pemberontakan kepada Tuhan!
Baca: Bilangan 11:4-23
"Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: 'Siapakah yang akan memberi kita makan daging?'" Bilangan 11:4
Meski sudah dipelihara Tuhan dengan manna, roti dari sorga, orang-orang Israel tetap saja bersungut-sungut dan malah menangis secara bersamaan di depan pintu kemah Musa meminta daging. "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?" (ayat nas). Mereka membanding-bandingkan dikala hidup di Mesir: "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi kini kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (ayat 5-6). Yang dipikirkan orang-orang Israel hanyalah urusan perut saja, sehingga mereka lebih suka menjadi budak di Mesir daripada menjadi orang yang merdeka.
Situasi semakin diperparah dengan kehadiran orang-orang bajingan di antara mereka yang rakus, sehingga keberadaannya semakin memberi efek jelek bagi orang Israel. Musa tidak habis pikir dengan apa yang diperbuat oleh orang-orang Israel sehingga hal itu nyaris membuatnya frustasi, kemudian dia memohon belas kasihan kepada Tuhan, "Dari manakah saya mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. Aku seorang diri tidak sanggup memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, alasannya terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh saya saja, jikalau saya menerima kasih karunia di mata-Mu, agar saya tidak harus melihat celakaku." (ayat 13-15). Tuhan pun memperlihatkan belas kasihan-Nya dan berjanji akan memperlihatkan daging, "Bukan hanya satu hari kau akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, tetapi genap sebulan lamanya, hingga keluar dari dalam hidungmu dan hingga kau muak--" (ayat 19-20), dan akad itu digenapi-Nya (ayat 11:35).
Bersungut-sungut seringkali diperbuat oleh banyak orang Katolik ketika menghadapi masalah.
Sungut-sungut yaitu tanda ketidakpercayaan dan pemberontakan kepada Tuhan!