Orang Percaya: Kawanan Domba-Nya (1)
Disadur dari , edisi 6 Desember 2015
Baca: Yehezkiel 34:1-31
"Kamu ialah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku ialah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Yehezkiel 34:31
Domba ialah jenis mamalia yang pertama kali dijinakkan dan dijadikan sebagai binatang ternak atau peliharaan oleh manusia. Karena sudah diternakkan domba tidak lagi hidup di alam liar, sehingga kelangsungan hidupnya sangat tergantung sepenuhnya kepada manusia. Beberapa ciri domba: mempunyai pandangan yang baik, indera pendengaran yang baik, indera penciuman yjuga baik, peka terhadap kebisingan, tidak suka berada di kawasan yang gelap, mempunyai naluri besar lengan berkuasa untuk hidup berkelompok, tidak bertanduk. Berbeda sekali dengan kebiasaan hidup kambing yang suka sekali jalan sendiri-sendiri (individualistis), dan mempunyai tanduk.
Di zaman kini ini dunia dipenuhi orang-orang yang maunya hanya didengar alias suka bicara (tidak mau menjadi pendengar yang baik), sulit sekali mendapatkan pendapat, nasihat, apalagi teguran dari orang lain. Bahkan dikala mendengar firman yang keras dari hamba Tuhan mereka gampang sekali tersinggung, kecewa dan marah. Oleh lantaran itu Yakobus memperingatkan, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;" (Yakobus 1:19).
Sebagai domba-domba-Nya kita dituntut mempunyai pandangan yang baik, sebab "Mata ialah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; kalau matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Kaprikornus kalau terperinci yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22-23). Mengapa kita harus memungsikan 'mata' kita dengan baik? Karena apa yang kita pandang dan lihat mempunyai efek besar terhadap pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Begitu juga kita harus mempunyai indera pendengaran yang baik, yaitu peka terhadap bunyi gembala kita. "...mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala." (Yohanes 10:16). Bagaimana caranya? Dengan menyediakan banyak waktu bersekutu dengan Tuhan dan mendengar suara-Nya. "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar menyerupai seorang murid." (Yesaya 50:4b). Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan langkah hidup kita pun akan semakin terarah dan berkenan pada Tuhan. (Bersambung)
Baca: Yehezkiel 34:1-31
"Kamu ialah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku ialah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Yehezkiel 34:31
Domba ialah jenis mamalia yang pertama kali dijinakkan dan dijadikan sebagai binatang ternak atau peliharaan oleh manusia. Karena sudah diternakkan domba tidak lagi hidup di alam liar, sehingga kelangsungan hidupnya sangat tergantung sepenuhnya kepada manusia. Beberapa ciri domba: mempunyai pandangan yang baik, indera pendengaran yang baik, indera penciuman yjuga baik, peka terhadap kebisingan, tidak suka berada di kawasan yang gelap, mempunyai naluri besar lengan berkuasa untuk hidup berkelompok, tidak bertanduk. Berbeda sekali dengan kebiasaan hidup kambing yang suka sekali jalan sendiri-sendiri (individualistis), dan mempunyai tanduk.
Di zaman kini ini dunia dipenuhi orang-orang yang maunya hanya didengar alias suka bicara (tidak mau menjadi pendengar yang baik), sulit sekali mendapatkan pendapat, nasihat, apalagi teguran dari orang lain. Bahkan dikala mendengar firman yang keras dari hamba Tuhan mereka gampang sekali tersinggung, kecewa dan marah. Oleh lantaran itu Yakobus memperingatkan, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;" (Yakobus 1:19).
Sebagai domba-domba-Nya kita dituntut mempunyai pandangan yang baik, sebab "Mata ialah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; kalau matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Kaprikornus kalau terperinci yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22-23). Mengapa kita harus memungsikan 'mata' kita dengan baik? Karena apa yang kita pandang dan lihat mempunyai efek besar terhadap pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Begitu juga kita harus mempunyai indera pendengaran yang baik, yaitu peka terhadap bunyi gembala kita. "...mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala." (Yohanes 10:16). Bagaimana caranya? Dengan menyediakan banyak waktu bersekutu dengan Tuhan dan mendengar suara-Nya. "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar menyerupai seorang murid." (Yesaya 50:4b). Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan langkah hidup kita pun akan semakin terarah dan berkenan pada Tuhan. (Bersambung)