Cakap Bekerja: Beroleh Peninggian Dewa (2)

Disadur dari , edisi 14 November 2018

Baca:  Amsal 12:1-28

"Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan menjadikan kerja paksa."  Amsal 12:24

Kecakapan dan kerajinan Yerobeam dalam bekerja bukan hanya menyita perhatian raja Salomo, tapi Tuhan pun sangat menyenanginya.  Akhirnya Tuhan mengangkat kehidupan Yerobeam dengan memberinya peluang untuk menjadi raja.  Bibel mencatat bahwa Yerobeam menjadi raja pertama Kerajaan Israel Utara, sewaktu Kerajaan Israel pecah menjadi dua setelah wafatnya raja Salomo.  Yerebeam pun memerintah selama 22 tahun.  Ini memberi pelajaran berharga bagi kita bahwa kecakapan dan kerajinan seseorang dalam bekerja memberi peluang besar baginya untuk menapaki karir yang lebih tinggi.

     Di bidang pekerjaan apa pun, seorang pekerja yang cakap, tangkas dan rajin niscaya disukai oleh semua orang.  Itulah sebabnya Bibel menyatakan bahwa orang yang cakap dalam pekerjaan, di hdapan raja-raja dia akan berdiri  (Amsal 22:29)  dan tangan orang rajin memegang kekuasaan  (Amsal 12:24).  Hal ini berlaku hingga di zaman sekarang!  Orang yang tangkas dan rajin dalam bekerjalah yang niscaya mempunyai kesempatan besar untuk beroleh peninggian dan memperbaiki tingkat kehidupannya.  Orang yang cakap dan rajin dalam pekerjaan yaitu menandakan bahwa dia setia terhadap kiprah apa pun yang dipercayakan kepadanya.  Jika kita setia dalam perkara yang kecil Tuhan niscaya akan memercayakan pada kita perkara yang jauh lebih besar.  Berbeda dengan orang yang malas dan lamban dalam bekerja, selain tidak akan dilirik oleh dunia, akan tertinggal semakin jauh di belakang.  Inilah yang membedakan orang yang berhasil dari orang yang gagal, yaitu kecakapan dan kerajinannya.  Jelas dikatakan bahwa  "Tangan yang lamban menciptakan miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."  (Amsal 10:4).

     Marilah menjadi orang yang cakap, cekatan dan rajin di dalam mengerjakan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita.  Ingat!  Berlambat-lambat hanya akan menciptakan kita menjadi semakin malas.  Orang yang suka berlambat-lambat menunjukkan bahwa dia tidak sanggup memakai waktu dengan baik alias menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan kepadanya, ibarat hamba yang mendapatkan satu talenta.  Hamba yang demikian disebut Tuhan sebagai hamba yang malas dan jahat!  (Matius 25:26).

Biasakan diri bekerja di atas rata-rata, itu yaitu kunci mencapai keberhasilan!