Mengalami Sorga Di Bumi
Disadur dari , edisi 28 November 2018
Baca: Ulangan 7:12-26
"Dan akan terjadi, lantaran kau mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu." Ulangan 7:12
Tujuan insan menjalani kehidupan di bumi bukanlah untuk berfoya-foya, memuaskan hasrat kedagingannya, atau hidup berdasarkan kehendaknya sendiri, melainkan harus hidup berdasarkan kehendak Tuhan Sang Pencipta dan hidup mempermuliakan nama-Nya, "...semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yesaya 43:7).
Kita diperingatkan untuk memperhatikan sungguh-sungguh bagaimana kita hidup, alasannya yakni cara hidup kita di dunia ini akan memilih kawasan kita di alam baka. Di alam abadi nanti, hanya ada dua kawasan yaitu istana Raja di atas segala raja, atau penjara; sorga atau neraka; hidup kekal atau binasa kekal. Jalan menuju ke dua kawasan itu dirintis dikala kita di dunia. Pilihan hidup ada di tangan kita masing-masing! Untuk mencapai sorga haruslah melalui satu jalan, yaitu bertobat dan mendapatkan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, alasannya yakni Dialah satu-satunya jalan menuju rumah Bapa (Yohanes 14:6). Apabila waktu atau kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita telah berakhir tak ada kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri, alasannya yakni waktu tak sanggup diputar kembali. Jika semuanya sudah terlambat, sesal pun tiada guna.
Selama hidup di bumi ini kita pun sanggup mengalami dan menikmati Sorga asalkan kita mau menaati semua perintah Tuhan. Tuhan menjanjikan kepada umat Israel, apabila mereka taat akan semua perintah-Nya, mereka akan mengalami hidup menyerupai di sorga, lantaran tak ada kemandulan, hasil bumi diberkati, dijauhkan dari sakit-penyakit, wabah-wabah ditiadakan dan sebagainya. Sebaliknya, kalau mereka melanggar perintah Tuhan, maka kutuk akan menimpa mereka. Jadi, berkat atau kutuk, sanggup kita pilih! "...kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, semoga engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," (Ulangan 30:19).
Untuk mengalami sorga di bumi tergantung perilaku dan pilihan hidup kita sendiri. Jika kita taat kepada Tuhan, berkat-Nya berlaku atas kita!
Baca: Ulangan 7:12-26
"Dan akan terjadi, lantaran kau mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu." Ulangan 7:12
Tujuan insan menjalani kehidupan di bumi bukanlah untuk berfoya-foya, memuaskan hasrat kedagingannya, atau hidup berdasarkan kehendaknya sendiri, melainkan harus hidup berdasarkan kehendak Tuhan Sang Pencipta dan hidup mempermuliakan nama-Nya, "...semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yesaya 43:7).
Kita diperingatkan untuk memperhatikan sungguh-sungguh bagaimana kita hidup, alasannya yakni cara hidup kita di dunia ini akan memilih kawasan kita di alam baka. Di alam abadi nanti, hanya ada dua kawasan yaitu istana Raja di atas segala raja, atau penjara; sorga atau neraka; hidup kekal atau binasa kekal. Jalan menuju ke dua kawasan itu dirintis dikala kita di dunia. Pilihan hidup ada di tangan kita masing-masing! Untuk mencapai sorga haruslah melalui satu jalan, yaitu bertobat dan mendapatkan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, alasannya yakni Dialah satu-satunya jalan menuju rumah Bapa (Yohanes 14:6). Apabila waktu atau kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita telah berakhir tak ada kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri, alasannya yakni waktu tak sanggup diputar kembali. Jika semuanya sudah terlambat, sesal pun tiada guna.
Selama hidup di bumi ini kita pun sanggup mengalami dan menikmati Sorga asalkan kita mau menaati semua perintah Tuhan. Tuhan menjanjikan kepada umat Israel, apabila mereka taat akan semua perintah-Nya, mereka akan mengalami hidup menyerupai di sorga, lantaran tak ada kemandulan, hasil bumi diberkati, dijauhkan dari sakit-penyakit, wabah-wabah ditiadakan dan sebagainya. Sebaliknya, kalau mereka melanggar perintah Tuhan, maka kutuk akan menimpa mereka. Jadi, berkat atau kutuk, sanggup kita pilih! "...kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, semoga engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," (Ulangan 30:19).
Untuk mengalami sorga di bumi tergantung perilaku dan pilihan hidup kita sendiri. Jika kita taat kepada Tuhan, berkat-Nya berlaku atas kita!