Jangan Merendahkan Yang Muda
Disadur dari , edisi 9 November 2018
Baca: 1 Timotius 4:12-16
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah lantaran engkau muda. Jadilah referensi bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." 1 Timotius 4:12
Rasul Paulus yakni seorang pemimpin senior yang sangat mengapresiasi orang-orang muda. Sikap itu terlihat dari nasihatnya kepada Timotius yang pada waktu itu masih berusia muda (ayat nas). Dalam Bibel versi Holy Bible Easy-to-Read: "You are young, but don't let any person think you are not important." Jangan hingga orang lain menganggap ia (Timotius) tidak penting hanya lantaran ia masih berusia muda. Sesungguhnya kualitas hidup orang percaya itu bukan didasarkan pada seberapa usang ia mengikut Tuhan, berapa usianya, atau seberapa aktif ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan di gereja, "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kau masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kau masih memerlukan susu, bukan masakan keras." (Ibrani 5:12).
Rasul Paulus menghendaki supaya Timotius menunjukkan keteladanan hidup. "Jadilah referensi bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (ayat nas). Itulah cara supaya orang muda tidak dipandang remeh, disepelekan atau direndahkan. Prinsip keteladanan hidup ini berlaku untuk semua orang percaya, tidak terbatas pada kalangan muda saja, terlebih-lebih bagi kita yang sudah terlibat dalam pelayanan. Kemudian dikarenakan telah menunjukkan kualitas kerohanian yang baik, rasul Paulus berkesempatan mempromosikan Timotius kepada jemaat di Korintus, lantaran sekalipun di antara mereka (jemaat Korintus) ada banyak pelayan Tuhan, sedikit saja yang dapat menjadi teladan. "...itulah sebabnya saya mengirimkan kepadamu Timotius, yang yakni anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan." (1 Korintus 4:17).
Bukankah sering dijumpai pemimpin-pemimpin senior yang kurang memberi kesempatan atau membatasi ruang gerak orang-orang muda untuk memaksimalkan potensi dan karunia yang dimiliki. Mereka berdalih bahwa orang muda dianggap kurang berpengalaman atau masih 'hijau', takut tersaingi dan lain-lain.
Teladan hidup yakni faktor utama yang menunjang kemajuan pekerjaan Tuhan!
Baca: 1 Timotius 4:12-16
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah lantaran engkau muda. Jadilah referensi bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." 1 Timotius 4:12
Rasul Paulus yakni seorang pemimpin senior yang sangat mengapresiasi orang-orang muda. Sikap itu terlihat dari nasihatnya kepada Timotius yang pada waktu itu masih berusia muda (ayat nas). Dalam Bibel versi Holy Bible Easy-to-Read: "You are young, but don't let any person think you are not important." Jangan hingga orang lain menganggap ia (Timotius) tidak penting hanya lantaran ia masih berusia muda. Sesungguhnya kualitas hidup orang percaya itu bukan didasarkan pada seberapa usang ia mengikut Tuhan, berapa usianya, atau seberapa aktif ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan di gereja, "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kau masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kau masih memerlukan susu, bukan masakan keras." (Ibrani 5:12).
Rasul Paulus menghendaki supaya Timotius menunjukkan keteladanan hidup. "Jadilah referensi bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (ayat nas). Itulah cara supaya orang muda tidak dipandang remeh, disepelekan atau direndahkan. Prinsip keteladanan hidup ini berlaku untuk semua orang percaya, tidak terbatas pada kalangan muda saja, terlebih-lebih bagi kita yang sudah terlibat dalam pelayanan. Kemudian dikarenakan telah menunjukkan kualitas kerohanian yang baik, rasul Paulus berkesempatan mempromosikan Timotius kepada jemaat di Korintus, lantaran sekalipun di antara mereka (jemaat Korintus) ada banyak pelayan Tuhan, sedikit saja yang dapat menjadi teladan. "...itulah sebabnya saya mengirimkan kepadamu Timotius, yang yakni anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan." (1 Korintus 4:17).
Bukankah sering dijumpai pemimpin-pemimpin senior yang kurang memberi kesempatan atau membatasi ruang gerak orang-orang muda untuk memaksimalkan potensi dan karunia yang dimiliki. Mereka berdalih bahwa orang muda dianggap kurang berpengalaman atau masih 'hijau', takut tersaingi dan lain-lain.
Teladan hidup yakni faktor utama yang menunjang kemajuan pekerjaan Tuhan!