Kasih Sejati Seorang Sahabat
Disadur dari , edisi 16 Februari 2017
Baca: 1 Samuel 18:1-5
"Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, sebab ia mencintai ia mirip dirinya sendiri." 1 Samuel 18:3
Tak seorang pun sanggup menjalani hidup di dunia ini sendirian, melainkan selalu membutuhkan orang lain, terlebih yang sanggup menjadi daerah menyebarkan rasa di segala situasi (suka dan duka); dan orang yang sanggup menyebarkan rasa di segala situasi bukanlah teman biasa, tapi ialah sahabat. Semua orang mengakui bahwa untuk mempunyai banyak teman itu bukanlah kasus sulit, tapi untuk mempunyai seorang teman saja tak semudah membalikkan telapak tangan. "Menjadi seorang teman ialah mudah, tapi persahabatan ialah buah yang usang berbuah." (Aristoteles).
Kehadiran seorang teman dalam hidup laksana lilin kecil di tengah kegelapan, mirip mercusuar di tengah lautan lepas. Bersyukurlah kalau di zaman yang 'gersang' kasih mirip ini kita masih mempunyai seorang sahabat! Hubungan antara Yonatan dan Daud ialah referensi ideal persahabatan sejati antara dua orang yang saling mencintai satu sama lain. "...berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mencintai ia mirip jiwanya sendiri." (ayat 1), bahkan kasih mereka melebihi kasih dari saudara kandung. "Seorang teman menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17). Bukti kasih dan kesetiaan Yonatan terhadap Daud ialah saat raja Saul (ayahnya) mencoba untuk membunuh Daud, ia tetap berpihak kepada yang benar dan tetap mencintai Daud, walaupun tindakannya ini mengandung resiko harus kehilangan hak atas tahtanya yang semestinya menjadi haknya kelak. Inilah ciri utama seorang teman sejati yaitu rela berkorban. Persahabatan dan kesetiaan Yonatan kepada Daud justru semakin menunjang dan memberi peluang bagi Daud untuk memperoleh tahata kerajaan yang seharusnya akan jatuh pada Yonatan.
Sulit menemukan seorang teman sejati mirip Yonatan di zaman sekarang! Yang ada kini adalah 'kasih' yang disertai dengan tendensi dan juga pengkhianatan demi kepentingan diri sendiri: teman tega 'menusuk' dari belakang, ada pula saudara kandung yang saling berkhianat oleh sebab memperebutkan harta atau warisan.
"Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga teman yang lebih karib dari pada seorang saudara." Amsal 18:24
Baca: 1 Samuel 18:1-5
"Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, sebab ia mencintai ia mirip dirinya sendiri." 1 Samuel 18:3
Tak seorang pun sanggup menjalani hidup di dunia ini sendirian, melainkan selalu membutuhkan orang lain, terlebih yang sanggup menjadi daerah menyebarkan rasa di segala situasi (suka dan duka); dan orang yang sanggup menyebarkan rasa di segala situasi bukanlah teman biasa, tapi ialah sahabat. Semua orang mengakui bahwa untuk mempunyai banyak teman itu bukanlah kasus sulit, tapi untuk mempunyai seorang teman saja tak semudah membalikkan telapak tangan. "Menjadi seorang teman ialah mudah, tapi persahabatan ialah buah yang usang berbuah." (Aristoteles).
Kehadiran seorang teman dalam hidup laksana lilin kecil di tengah kegelapan, mirip mercusuar di tengah lautan lepas. Bersyukurlah kalau di zaman yang 'gersang' kasih mirip ini kita masih mempunyai seorang sahabat! Hubungan antara Yonatan dan Daud ialah referensi ideal persahabatan sejati antara dua orang yang saling mencintai satu sama lain. "...berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mencintai ia mirip jiwanya sendiri." (ayat 1), bahkan kasih mereka melebihi kasih dari saudara kandung. "Seorang teman menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17). Bukti kasih dan kesetiaan Yonatan terhadap Daud ialah saat raja Saul (ayahnya) mencoba untuk membunuh Daud, ia tetap berpihak kepada yang benar dan tetap mencintai Daud, walaupun tindakannya ini mengandung resiko harus kehilangan hak atas tahtanya yang semestinya menjadi haknya kelak. Inilah ciri utama seorang teman sejati yaitu rela berkorban. Persahabatan dan kesetiaan Yonatan kepada Daud justru semakin menunjang dan memberi peluang bagi Daud untuk memperoleh tahata kerajaan yang seharusnya akan jatuh pada Yonatan.
Sulit menemukan seorang teman sejati mirip Yonatan di zaman sekarang! Yang ada kini adalah 'kasih' yang disertai dengan tendensi dan juga pengkhianatan demi kepentingan diri sendiri: teman tega 'menusuk' dari belakang, ada pula saudara kandung yang saling berkhianat oleh sebab memperebutkan harta atau warisan.
"Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga teman yang lebih karib dari pada seorang saudara." Amsal 18:24