Pengakuan Dewa Ialah Yang Utama
Disadur dari , edisi 22 Februari 2017
Baca: Matius 7:15-23
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?" Matius 7:22
Banyak orang Nasrani beranggapan bahwa percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu sudah cukup untuk memperoleh keselamatan, apalagi ditambah dengan keterlibatannya dalam pelayanan, lengkaplah sudah dan itu sudah niscaya menyenangkan hati Tuhan. Benarkah? Tidak demikian. Keselamatan tidak berhenti hingga kita percaya kepada Tuhan Yesus saja, tetapi kita harus terus bertumbuh hingga sanggup berstatus sebagai pelaku firman, sebab "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan ia yang melaksanakan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (ayat 21). Tidak ada yang lebih utama dalam hidup orang percaya selain melaksanakan kehendak Bapa.
Melakukan kehendak Bapa atau tidak melaksanakan kehendak Bapa yaitu ukuran Tuhan dalam menilai hidup seseorang. "Pada waktu itulah Aku akan berterus terperinci kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kau sekalian pembuat kejahatan!" (ayat 23). Kata berterus terang ini dalam Injil King James diterjemahkan confess, atau dalam versi English Amplified diterjemahkan declare, artinya mengakui di depan umum. Pada saatnya nanti Tuhan akan mengakui di depan umum atau berterus terperinci di hadapan khalayak. Betapa malang dan suatu tragedi yang mengerikan, bila pada hari penghakiman kelak Tuhan tidak mengakui kita, alias menolak kita. Ditolak Tuhan berarti penghukuman infinit ada di depan mata!
Orang yang tidak diakui dan ditolak Tuhan dalam ayat 21-23 ini bukanlah mereka yang tidak mengenal Tuhan Yesus, namun yaitu orang-orang yang secara kasat mata tampak melayani pekerjaan Tuhan, bahkan bukan sembarangan melayani: sudah bernubuat, sudah mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat. Dengan kata lain mereka mempunyai jam terbang yang tak diragukan lagi dalam pelayanan, punya reputasi (hebat, beken, terkenal) di mata manusia. Ternyata prestasi seseorang dalam pelayanan bukan jaminan beroleh akreditasi dari Tuhan atau dikenal Tuhan.
Melakukan kehendak Tuhan yaitu modal dasar beroleh akreditasi dari Tuhan!
Baca: Matius 7:15-23
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?" Matius 7:22
Banyak orang Nasrani beranggapan bahwa percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu sudah cukup untuk memperoleh keselamatan, apalagi ditambah dengan keterlibatannya dalam pelayanan, lengkaplah sudah dan itu sudah niscaya menyenangkan hati Tuhan. Benarkah? Tidak demikian. Keselamatan tidak berhenti hingga kita percaya kepada Tuhan Yesus saja, tetapi kita harus terus bertumbuh hingga sanggup berstatus sebagai pelaku firman, sebab "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan ia yang melaksanakan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (ayat 21). Tidak ada yang lebih utama dalam hidup orang percaya selain melaksanakan kehendak Bapa.
Melakukan kehendak Bapa atau tidak melaksanakan kehendak Bapa yaitu ukuran Tuhan dalam menilai hidup seseorang. "Pada waktu itulah Aku akan berterus terperinci kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kau sekalian pembuat kejahatan!" (ayat 23). Kata berterus terang ini dalam Injil King James diterjemahkan confess, atau dalam versi English Amplified diterjemahkan declare, artinya mengakui di depan umum. Pada saatnya nanti Tuhan akan mengakui di depan umum atau berterus terperinci di hadapan khalayak. Betapa malang dan suatu tragedi yang mengerikan, bila pada hari penghakiman kelak Tuhan tidak mengakui kita, alias menolak kita. Ditolak Tuhan berarti penghukuman infinit ada di depan mata!
Orang yang tidak diakui dan ditolak Tuhan dalam ayat 21-23 ini bukanlah mereka yang tidak mengenal Tuhan Yesus, namun yaitu orang-orang yang secara kasat mata tampak melayani pekerjaan Tuhan, bahkan bukan sembarangan melayani: sudah bernubuat, sudah mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat. Dengan kata lain mereka mempunyai jam terbang yang tak diragukan lagi dalam pelayanan, punya reputasi (hebat, beken, terkenal) di mata manusia. Ternyata prestasi seseorang dalam pelayanan bukan jaminan beroleh akreditasi dari Tuhan atau dikenal Tuhan.
Melakukan kehendak Tuhan yaitu modal dasar beroleh akreditasi dari Tuhan!