Kesaksian Yang Bukan Basa-Basi
Disadur dari , edisi 19 Februari 2017
Baca: Yohanes 3:22-36
"Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang ihwal Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Yohanaes 3:26
Yohanes Pembaptis, orang yang diutus Allah untuk mendahului Yesus Kristus, membuka jalan bagi pelayanan Kristus ibarat yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya: "Ada bunyi yang berseru-seru: 'Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!'" (Yesaya 40:3; Matius 3:3). Ia yakni termasuk keturunan suku Lewi, putra dari Elisabet, dan saudara sepupu Maria, ibu Yesus (baca Lukas 1:36). Ayahnya (Zakharia) yakni seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah. Perihal masa kecil Yohanes tidak banyak dikupas di Alkitab, kecuali dikala masih dalam kandungan Elisabet, di mana dia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya.
Secara insan bergotong-royong Yohanes punya alasan untuk iri hati dan cemburu kepada Tuhan Yesus, alasannya yakni dia yang lebih dahulu memulai pelayanan, tetapi Tuhan Yesus yang lebih sukses dan lebih terkenal dibanding dirinya. Inilah yang Yohanes beritakan kepada orang banyak: "Sesudah saya akan tiba Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun saya tidak layak. Aku membaptis kau dengan air, tetapi Ia akan membaptis kau dengan Roh Kudus." (Markus 1:7-8). Yohanes Pembaptis justru menunjukkan kasih persaudaraan yang nrimo dengan menghargai dan menghormati pelayanan Tuhan Yesus yang jauh lebih tinggi dari dirinya sendiri. Sebelum Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya aneka macam pengikut Yohanes Pembaptis, tetapi sesudah Tuhan Yesus melayani, banyak orang yang beralih untuk mengikuti Tuhan Yesus (ayat nas). Merasa tersaigikah Yohanes? Justru dia menegaskan: "Kamu sendiri sanggup memberi kesaksian, bahwa saya telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi saya diutus untuk mendahului-Nya." (Yohanes 3:28). Yohanes Pembaptis dengan sportif dan rendah hati menyadari siapa dirinya dan siapa bergotong-royong Yesus.
Jika setiap orang mengerti akan kiprah dan panggilannya masing-masing, maka tak akan terjadi persaingan dan saling mendiskreditkan di antara saudara seiman
"Ia harus makin besar, tetapi saya (Yohanes) harus makin kecil." Yohanes 3:30
Baca: Yohanes 3:22-36
"Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang ihwal Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Yohanaes 3:26
Yohanes Pembaptis, orang yang diutus Allah untuk mendahului Yesus Kristus, membuka jalan bagi pelayanan Kristus ibarat yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya: "Ada bunyi yang berseru-seru: 'Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!'" (Yesaya 40:3; Matius 3:3). Ia yakni termasuk keturunan suku Lewi, putra dari Elisabet, dan saudara sepupu Maria, ibu Yesus (baca Lukas 1:36). Ayahnya (Zakharia) yakni seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah. Perihal masa kecil Yohanes tidak banyak dikupas di Alkitab, kecuali dikala masih dalam kandungan Elisabet, di mana dia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya.
Secara insan bergotong-royong Yohanes punya alasan untuk iri hati dan cemburu kepada Tuhan Yesus, alasannya yakni dia yang lebih dahulu memulai pelayanan, tetapi Tuhan Yesus yang lebih sukses dan lebih terkenal dibanding dirinya. Inilah yang Yohanes beritakan kepada orang banyak: "Sesudah saya akan tiba Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun saya tidak layak. Aku membaptis kau dengan air, tetapi Ia akan membaptis kau dengan Roh Kudus." (Markus 1:7-8). Yohanes Pembaptis justru menunjukkan kasih persaudaraan yang nrimo dengan menghargai dan menghormati pelayanan Tuhan Yesus yang jauh lebih tinggi dari dirinya sendiri. Sebelum Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya aneka macam pengikut Yohanes Pembaptis, tetapi sesudah Tuhan Yesus melayani, banyak orang yang beralih untuk mengikuti Tuhan Yesus (ayat nas). Merasa tersaigikah Yohanes? Justru dia menegaskan: "Kamu sendiri sanggup memberi kesaksian, bahwa saya telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi saya diutus untuk mendahului-Nya." (Yohanes 3:28). Yohanes Pembaptis dengan sportif dan rendah hati menyadari siapa dirinya dan siapa bergotong-royong Yesus.
Jika setiap orang mengerti akan kiprah dan panggilannya masing-masing, maka tak akan terjadi persaingan dan saling mendiskreditkan di antara saudara seiman
"Ia harus makin besar, tetapi saya (Yohanes) harus makin kecil." Yohanes 3:30