Tak Tahu Berterima Kasih
Disadur dari , edisi 12 Juli 2019
Baca: Lukas 17:11-19
"Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang abnormal ini?" Lukas 17:18
Dalam pembacaan Injil hari ini dinyatakan bahwa ada sepuluh orang yang menderita sakit kusta tiba kepada Kristus dan memohon belas kasihan dari-Nya, "...Guru, kasihanilah kami!" (Lukas 17:13). Tergeraklah hati Tuhan untuk menolong mereka, dan akibatnya kesepuluh orang kusta itu pun menjadi tahir. Dari 10 orang yang mengalami kesembuhan dari Tuhan itu ternyata hanya 1 orang saja, yaitu orang Samaria, yang tahu berterima kasih dan tersungkur di bawah kaki Tuhan dengan penuh ucapan syukur. Tuhan berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?" (Lukas 17:17). Sembilan orang yang lain pergi begitu saja meninggalkan Tuhan tanpa ucapan terima kasih!
Sudah menjadi diam-diam umum jikalau orang dalam keadaan tidak berdaya, menderita sakit keras, sedang terlilit utang, atau mengalami duduk perkara yang teramat berat, di mana segala upaya telah dilakukan tapi tak membuahkan hasil apa-apa, barulah ia menyadari bahwa ia sangat memerlukan Tuhan. Orang itu pun segera mencari Tuhan dengan segenap hati dan berdoa dengan tiada berkeputusan. Ia pun berteriak dan berseru-seru kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya; dan dikala dukungan dari Tuhan itu datang, barulah dari mulutnya keluar ucapan syukur dan bibir yang memuliakan Tuhan. Perhatikan! Ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik dan tampak menyenangkan, kebanyakan orang lupa untuk mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Mereka menganggap bahwa semuanya yakni hal yang biasa. Bila mereka berhasil dan sukses dianggapnya sebagai hasil perjuangan dan kerja kerasnya sendiri.
Kita lupa bahwa di balik segala perkara yang terjadi ada tangan Tuhan yang turut bekerja, ada Tuhan yang menolong, ada Tuhan yang menopang, ada Tuhan yang menyertai, ada Tuhan yang memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita. Tanpa Tuhan dan di luar Dia kita ini bukanlah siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya. Tuhan menegaskan, "...sebab di luar Aku kau tidak sanggup berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b).
Oleh lantaran itu "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" Mazmur 103:2
Baca: Lukas 17:11-19
"Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang abnormal ini?" Lukas 17:18
Dalam pembacaan Injil hari ini dinyatakan bahwa ada sepuluh orang yang menderita sakit kusta tiba kepada Kristus dan memohon belas kasihan dari-Nya, "...Guru, kasihanilah kami!" (Lukas 17:13). Tergeraklah hati Tuhan untuk menolong mereka, dan akibatnya kesepuluh orang kusta itu pun menjadi tahir. Dari 10 orang yang mengalami kesembuhan dari Tuhan itu ternyata hanya 1 orang saja, yaitu orang Samaria, yang tahu berterima kasih dan tersungkur di bawah kaki Tuhan dengan penuh ucapan syukur. Tuhan berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?" (Lukas 17:17). Sembilan orang yang lain pergi begitu saja meninggalkan Tuhan tanpa ucapan terima kasih!
Sudah menjadi diam-diam umum jikalau orang dalam keadaan tidak berdaya, menderita sakit keras, sedang terlilit utang, atau mengalami duduk perkara yang teramat berat, di mana segala upaya telah dilakukan tapi tak membuahkan hasil apa-apa, barulah ia menyadari bahwa ia sangat memerlukan Tuhan. Orang itu pun segera mencari Tuhan dengan segenap hati dan berdoa dengan tiada berkeputusan. Ia pun berteriak dan berseru-seru kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya; dan dikala dukungan dari Tuhan itu datang, barulah dari mulutnya keluar ucapan syukur dan bibir yang memuliakan Tuhan. Perhatikan! Ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik dan tampak menyenangkan, kebanyakan orang lupa untuk mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Mereka menganggap bahwa semuanya yakni hal yang biasa. Bila mereka berhasil dan sukses dianggapnya sebagai hasil perjuangan dan kerja kerasnya sendiri.
Kita lupa bahwa di balik segala perkara yang terjadi ada tangan Tuhan yang turut bekerja, ada Tuhan yang menolong, ada Tuhan yang menopang, ada Tuhan yang menyertai, ada Tuhan yang memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita. Tanpa Tuhan dan di luar Dia kita ini bukanlah siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya. Tuhan menegaskan, "...sebab di luar Aku kau tidak sanggup berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b).
Oleh lantaran itu "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" Mazmur 103:2