Tuhan Mengingat Dan Menjawab Doa
Disadur dari , edisi 11 Juli 2019
Baca: Mazmur 66:1-20
"Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku." Mazmur 66:19-20
Banyak orang Katolik begitu antusias saat diminta untuk terlibat dalam pelayanan di gereja, entah itu sebagai usher, singer, worship leader, dan lain-lain pelayanan. Mengapa? Karena pelayanan tersebut berhadapan eksklusif dengan jemaat, alias sanggup dilihat oleh banyak orang. Tapi jika diminta untuk ambil belahan dalam pelayanan sebagai pendoa? Respons jemaat tampak berbeda, yaitu kurang antusias. Mengapa? Karena pelayanan sebagai tim doa itu selain tidak dikenal oleh banyak orang, tempatnya pun di ruang yang tertutup. Itulah sebabnya sedikit orang mau terlibat dalam pelayanan doa. Sekilas acara doa menyerupai tidak menghasilkan apa-apa... sudah berkorban waktu untuk berdoa, tiada hasil yang didapat. Benarkah demikian? Itulah mengapa sedikit orang mau bertekun di dalam doa. Mereka enggan menyediakan waktunya untuk bertemu dengan Tuhan di dalam doa.
Kornelius, seorang perwira Romawi yang membawahi seratus orang prajurit, sekalipun punya segudang kesibukan, tidak ada alasan bagainya untuk tidak berdoa. Bibel mencatat bahwa ia senantiasa berdoa kepada Tuhan (Kisah 10:2). Kata senantiasa berbicara perihal sesuatu yang dilakukan secara rutin dan penuh ketekunan. Sekalipun Kornelius yaitu orang non Yahudi, tapi ia mempunyai kerinduan yang besar untuk mencari dan menyembah Tuhannya bangsa Israel. Dalam tradisi, orang-orang Yahudi mempunyai kebiasaan berdoa tiga kali dalam sehari yaitu jam 9 pagi, jam 12 siang, dan jam 15 (3 petang). Jika Bibel menyatakan bahwa Kornelius senantiasa berdoa, itu artinya Kornelius tekun berdoa pada jam-jam tersebut.
Tidak ada doa yang sia-sia asal dilakukan dengan kesungguhan hati. "Doa orang yang benar, jika dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Doa orang benar niscaya menjangkau hadirat Tuhan. Selain tekun berdoa, Kornelius juga orang yang saleh dan takut akan Tuhan, lantaran itu doa-doanya naik ke hadirat Tuhan, menyentuh hati-Nya, dan menggerakkan tangan-Nya untuk bekerja (Kisah 10:30-31).
Kita memang tidak mengetahui cara Tuhan menjawab doa-doa kita, namun yang pasti, Ia mengingat segala apa yang pernah kita mohonkan kepada-Nya.
Baca: Mazmur 66:1-20
"Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku." Mazmur 66:19-20
Banyak orang Katolik begitu antusias saat diminta untuk terlibat dalam pelayanan di gereja, entah itu sebagai usher, singer, worship leader, dan lain-lain pelayanan. Mengapa? Karena pelayanan tersebut berhadapan eksklusif dengan jemaat, alias sanggup dilihat oleh banyak orang. Tapi jika diminta untuk ambil belahan dalam pelayanan sebagai pendoa? Respons jemaat tampak berbeda, yaitu kurang antusias. Mengapa? Karena pelayanan sebagai tim doa itu selain tidak dikenal oleh banyak orang, tempatnya pun di ruang yang tertutup. Itulah sebabnya sedikit orang mau terlibat dalam pelayanan doa. Sekilas acara doa menyerupai tidak menghasilkan apa-apa... sudah berkorban waktu untuk berdoa, tiada hasil yang didapat. Benarkah demikian? Itulah mengapa sedikit orang mau bertekun di dalam doa. Mereka enggan menyediakan waktunya untuk bertemu dengan Tuhan di dalam doa.
Kornelius, seorang perwira Romawi yang membawahi seratus orang prajurit, sekalipun punya segudang kesibukan, tidak ada alasan bagainya untuk tidak berdoa. Bibel mencatat bahwa ia senantiasa berdoa kepada Tuhan (Kisah 10:2). Kata senantiasa berbicara perihal sesuatu yang dilakukan secara rutin dan penuh ketekunan. Sekalipun Kornelius yaitu orang non Yahudi, tapi ia mempunyai kerinduan yang besar untuk mencari dan menyembah Tuhannya bangsa Israel. Dalam tradisi, orang-orang Yahudi mempunyai kebiasaan berdoa tiga kali dalam sehari yaitu jam 9 pagi, jam 12 siang, dan jam 15 (3 petang). Jika Bibel menyatakan bahwa Kornelius senantiasa berdoa, itu artinya Kornelius tekun berdoa pada jam-jam tersebut.
Tidak ada doa yang sia-sia asal dilakukan dengan kesungguhan hati. "Doa orang yang benar, jika dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Doa orang benar niscaya menjangkau hadirat Tuhan. Selain tekun berdoa, Kornelius juga orang yang saleh dan takut akan Tuhan, lantaran itu doa-doanya naik ke hadirat Tuhan, menyentuh hati-Nya, dan menggerakkan tangan-Nya untuk bekerja (Kisah 10:30-31).
Kita memang tidak mengetahui cara Tuhan menjawab doa-doa kita, namun yang pasti, Ia mengingat segala apa yang pernah kita mohonkan kepada-Nya.