Tuhan Yang Menawarkan Jalan
Disadur dari , edisi 9 Juli 2019
Baca: Mazmur 25:1-22
"Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN memperlihatkan jalan yang harus dipilihnya." (Mazmur 25:12)
Adalah hal yang biasa saat sedang dihadapkan pada masalah, kebanyakan orang mencari cara dan jalan sendiri untuk mengatasinya. Mereka tak pernah membicarakan atau mengutarakan segala sesuatunya kepada Tuhan; mereka tak pernah melibatkan Tuhan. Mengapa? Mereka kuatir apa yang direncanakan dan jalan yang ditempuhnya itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena itu mereka keburu nafsu untuk melaksanakan apa yang menjadi kehendak hatinya, sebelum Tuhan 'mengetahuinya'.
Alangkah baiknya sebelum merencanakan dan melaksanakan sesuatu kita menyerahkan semuanya ke dalam pimpinan Tuhan. Kita harus berguru mendisiplinkan diri untuk berdoa memberikan segala planning dan cita-cita kita kepada Tuhan. Yakobus menasihati, "Jadi sekarang, hai kau yang berkata: 'Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta menerima untung', sedang kau tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama menyerupai uap yang sebentar saja kelihatan kemudian lenyap. Sebenarnya kau harus berkata: 'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.' (Yakobus 4:13-15). Jika perlu kita juga sanggup men-sharing-kan planning dan keingingan kita itu kepada pemimpin rohani atau hamba-hamba Tuhan yang hidupnya karib dengan Tuhan untuk meminta saran dan menyinkronkan pendapat tersebut dengan kebenaran firman Tuhan. Sesungguhnya Tuhan hanya menginginkan ketaatan dan penyerahan diri kita, sedangkan langkah-langkah selanjutnya Tuhan sendiri yang akan memimpin kita.
Kepada Abram Tuhan memperlihatkan perintah, "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;" (Kejadian 12:1). Sekalipun Abram belum tahu tempatnya secara pasti, ia taat melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan. Tuhan memang tidak pernah memaksakan kehendak-Nya jikalau kita tidak mau. Ketika kita mau taat, Tuhan akan menuntun dan membimbing kita. "Segala jalan TUHAN yaitu kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya." (Mazmur 25:10).
Tak perlu takut... apabila Tuhan menyuruh, Dia niscaya akan bertanggung jawab!
Baca: Mazmur 25:1-22
"Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN memperlihatkan jalan yang harus dipilihnya." (Mazmur 25:12)
Adalah hal yang biasa saat sedang dihadapkan pada masalah, kebanyakan orang mencari cara dan jalan sendiri untuk mengatasinya. Mereka tak pernah membicarakan atau mengutarakan segala sesuatunya kepada Tuhan; mereka tak pernah melibatkan Tuhan. Mengapa? Mereka kuatir apa yang direncanakan dan jalan yang ditempuhnya itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena itu mereka keburu nafsu untuk melaksanakan apa yang menjadi kehendak hatinya, sebelum Tuhan 'mengetahuinya'.
Alangkah baiknya sebelum merencanakan dan melaksanakan sesuatu kita menyerahkan semuanya ke dalam pimpinan Tuhan. Kita harus berguru mendisiplinkan diri untuk berdoa memberikan segala planning dan cita-cita kita kepada Tuhan. Yakobus menasihati, "Jadi sekarang, hai kau yang berkata: 'Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta menerima untung', sedang kau tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama menyerupai uap yang sebentar saja kelihatan kemudian lenyap. Sebenarnya kau harus berkata: 'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.' (Yakobus 4:13-15). Jika perlu kita juga sanggup men-sharing-kan planning dan keingingan kita itu kepada pemimpin rohani atau hamba-hamba Tuhan yang hidupnya karib dengan Tuhan untuk meminta saran dan menyinkronkan pendapat tersebut dengan kebenaran firman Tuhan. Sesungguhnya Tuhan hanya menginginkan ketaatan dan penyerahan diri kita, sedangkan langkah-langkah selanjutnya Tuhan sendiri yang akan memimpin kita.
Kepada Abram Tuhan memperlihatkan perintah, "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;" (Kejadian 12:1). Sekalipun Abram belum tahu tempatnya secara pasti, ia taat melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan. Tuhan memang tidak pernah memaksakan kehendak-Nya jikalau kita tidak mau. Ketika kita mau taat, Tuhan akan menuntun dan membimbing kita. "Segala jalan TUHAN yaitu kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya." (Mazmur 25:10).
Tak perlu takut... apabila Tuhan menyuruh, Dia niscaya akan bertanggung jawab!