Berlakulah Adil, Setia Dan Rendah Hati

Disadur dari , edisi 10 Agustus 2017

Baca:  Mikha 6:1-16

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, menyayangi kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"  Mikha 6:8

Mikha yaitu orang Moresyet, suatu kota yang berada di bersahabat kawasan Gat  (baca  Mikha 1:14).  Arti nama Mikha adalah  'siapa Tuhan mirip Engkau.'  Mikha hidup dan melayani pada zaman Yotam, Ahas dan Hizkia.  Melalui Mikha, hamba-Nya ini, Tuhan memiliki tuntutan terhadap umat-Nya:  berlaku adil, setia dan rendah hati.

     Adil berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus dan tulus;  suatu perilaku yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran.  Adil berarti juga sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak:  keputusan hakim yang berpihak kepada yang benar;  berpegang pada kebenaran;  sepatutnya;  tidak sewenang-wenang.  Secara terminologi, adil bermakna suatu perilaku yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran;  ini berkenaan dengan hal yang patut diterima oleh seseorang  (baca  Keluaran 23:6)  dan mengarah kepada hubungan sesama manusia, antara tuan dengan hamba, atasan dengan bawahan, orangtua dengan anak, suami dengan isteri, pimpinan dengan karyawan, pemerintah dengan rakyatnya.  Dunia dipenuhi ketidakadilan, keadilan diputarbalikkan, keadilan sanggup dibeli dengan uang.  Meski demikian orang percaya dituntut untuk menjadi pola dalam hal berlaku adil.

     Setia yaitu berpegang teguh  (pada janji, pendirian, dan sebagainya);  patuh;  taat.  Kesetiaan yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan hubungan kita dengan Tuhan, tapi juga hubungan kita dengan sesama manusia.  Kesetiaan mirip barang berharga, sangat mahal dan langka untuk ditemukan, sebab  "...telah lenyap orang-orang yang setia dari antara bawah umur manusia."  (Mazmur 12:2).  Kesetiaan yaitu salah satu abjad yang Tuhan cari dalam diri orang percaya.  "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"  (Amsal 20:6).

     Rendah hati yaitu abjad yang Tuhan senangi, dan Ia benci dengan keangkuhan.  "Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak bahagia kepada kaki laki-laki;"  (Mazmur 147:10).  Kegagahan kuda dan kaki pria berbicara perihal insan yang mengandalkan kekuatan sendiri  (sombong).

Sudahkah kita mempraktekkan apa yang menjadi tuntutan Tuhan ini?