Hidup Orang Percaya Penuh Mujizat

Disadur dari , edisi 9 Agustus 2017

Baca:  Kisah Para Rasul 5:12-16

"Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam komplotan yang erat."  Kisah 5:12

Semua orang niscaya excited mendengar kata mujizat.  Mujizat yaitu salah satu faktor pendorong dan penyemangat orang tiba ke gereja.  Mereka mencari Tuhan dengan keinginan ingin mendapat mujizat:  sakit disembuhkan, duduk kasus terselesaikan, ekonomi keluarga dipulihkan.  Namun di sisi lain ada juga orang-orang skeptis mendengar kata mujizat.  Skeptis yaitu kurang percaya, ragu-ragu  (terhadap keberhasilan pemikiran dan lain-lain).  Mereka menganggap mujizat yaitu kisah masa kemudian di zaman Alkitab.  Benarkah demikian?  Ketahuilah, mujizat hingga hari ini dan untuk selamanya tetap ada!  Karena Tuhan yang kita sembah yaitu Tuhan yang tidak berubah.  "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan hingga selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).

     Namun yang harus menjadi fokus utama kita dalam mengikut Tuhan yaitu Pribadi-Nya, bukan semata-mata sebab kita mengingini mujizat-Nya.  Kita tidak perlu memikirkan mujizat, sebab selama kita mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh dan hidup taat melaksanakan kehendak-Nya, hari-hari yang kita jalani niscaya akan dipenuhi dengan mujizat.  Mujizat dan gejala asing yaitu potongan dari paket keselamatan yang Tuhan sediakan bagi orang yang percaya kepada-Nya.  Namun ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah melaksanakan mujizat ibarat yang kita mau dan harapkan, tapi Tuhan menciptakan mujizat sesuai dengan kehendak-Nya.  Mungkin kita bertanya,  "Mengapa saya tidak pernah mengalami mujizat?"  Bukannya Tuhan tidak sanggup atau tidak mau menciptakan mujizat, tapi kita sendiri yang seringkali mengharapkan melaksanakan mujizat berdasarkan kehendak kita.  Kita mendikte Tuhan untuk mengikuti kemauan dan keinginan kita!

     Bibel menyatakan bahwa gejala asing dan mujizat senantiasa menyertai perjalanan hidup orang percaya yang berlaku benar di hadapan Tuhan.  "Sesungguhnya sekiranya kau mempunyai iktikad sebesar biji sesawi saja kau sanggup berkata kepada gunung ini: Pindah dari daerah ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang tidak mungkin bagimu."  (Matius 17:20).

Taat melaksanakan firman Tuhan dan mempunyai iktikad yaitu kunci mengalami mujizat!