Dendam Membara Di Hati (1)

Disadur dari , edisi 16 Juli 2017

Baca:  Kejadian 27:41-46

"Esau menaruh dendam kepada Yakub lantaran berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, kemudian ia berkata kepada dirinya sendiri: 'Hari-hari berkabung lantaran maut ayahku itu tidak akan usang lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh.'"  Kejadian 27:41

Esau ialah anak sulung dari Ishak dan Ribka, yang ketika lahir seluruh tubuhnya berbulu menyerupai jubah dan berwarna merah  (baca  Kejadian 25:25).  Ia berakal berburu dan kesenangannya tinggal di padang.  Ishak sangat menyayangi Esau lantaran Ishak suka makan daging buruannya.

     Keputusan Esau untuk menjual hak kesulungannya kepada Yakub  (adiknya)  ialah awal musibah baginya alasannya ialah ia harus kehilangan berkat sebagai anak sulung;  bencana ini sekaligus menguatkan legitimasi Yakub sebagai tuan atas Esau.  Karena telah menganggap remeh hal berharga yang seharusnya menjadi bagiannya, Esau harus menanggung akibatnya.  Penyesalan pun tiada guna!  Sejak dikala itu  "Esau menaruh dendam kepada Yakub lantaran berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya,"  (ayat nas).  Kata dendam mempunyai arti:  berkeinginan keras untuk membalas  (kejahatan dan sebagainya).  Benih dendam Esau ini akhirnya mengakar hingga kepada keturunannya yang lebih dikenal sebagai orang-orang Edom.  Begitu hebatnya efek negatif dari sebuah akar pahit yang bahkan menurun hingga pada keturunan-keturunan berikutnya.  Akhirnya Tuhan pun menjatuhkan eksekusi atas mereka lantaran dendamnya yang kesumat dan perlakuan jahat mereka terhadap umat Israel.  "Oleh lantaran Edom membalaskan dendam kesumat terhadap kaum Yehuda dan menciptakan kesalahan besar dengan melaksanakan pembalasan terhadap mereka, oleh alasannya ialah itu beginilah firman Tuhan ALLAH, Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan Edom dan melenyapkan dari padanya insan dan hewan dan Aku membuatnya menjadi reruntuhan; dari Teman hingga Dedan mereka akan mati rebah oleh pedang."  (Yehezkiel 25:12-13).

     Melalui dongeng Esau dan keturunannya ini kita sanggup mengambil pelajaran bahwa dendam itu sangat berbahaya dan berdampak sangat buruk!  Dendam hanya menimbulkan akar pahit dan sanggup menghasilkan tindakan-tindakan jahat.  Tuhan sangat membenci orang-orang yang mempunyai dendam kesumat terhadap sesamanya!  (Bersambung)