Di Dalam Kristus Hanya Ada 'Ya'

Disadur dari , edisi 31 Juli 2017

Baca:  2 Korintus 1:12-24

"Sebab Kristus ialah 'ya' bagi semua kesepakatan Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita menyampaikan 'Amin' untuk memuliakan Allah."  2 Korintus 1:20

Kebimbangan ialah salah satu faktor penghalang untuk memperoleh apa yang Tuhan janjikan, selain dosa.  Yakobus menulis:  "...orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa beliau akan mendapatkan sesuatu dari Tuhan."  (Yakobus 1:6-7).  Selama kita membiarkan kebimbangan menari-nari di hati dan pikiran jangan pernah berharap bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan dari Tuhan.

     Tuhan Yesus menegaskan,  "Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya."  (Markus 11:23).  Bila kita ingin melihat dan mengalami perkara-perkara yang dahsyat dinyatakan di dalam kita, jauhkan segala kebimbangan, dan taruhlah selalu kata 'ya' dalam hati.  Masih ada orang Katolik yang menganggap bahwa janji-janji Tuhan itu bohong alias palsu, lantaran mereka sudah sekian tahun lamanya mengikut Tuhan tapi hidupnya tidak mengalami perubahan yang berarti.  Bagaimana dan mengapa janji-janji firman Tuhan tidak tergenapi dalam hidupnya?  Karena dalam hati dan pikiran  ada  'ya'  dan  'tidak'.  'Ya dan tidak'  sama sekali tak sanggup digabungkan, sama menyerupai jelas dan gelap,  "...bagaimanakah jelas sanggup bersatu dengan gelap?"  (2 Korintus 6:14).

     Bila kita berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, kita harus yakin dan membayangkan bahwa kita sudah menerimanya.  "...apa saja yang kau minta dan doakan, percayalah bahwa kau telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."  (Markus 11:24).  Mengapa demikian?  Sebab  "...di dalam Dia hanya ada 'ya'."  (2 Korintus 1:19), dan  "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"  (Bilangan 23:19).  Karena itu pegang kebenaran firman Tuhan ini, dan percayalah bahwa cepat atau lambat janji-Nya niscaya digenapi.

"Janji TUHAN ialah kesepakatan yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah."  Mazmur 12:7